Toyota Hilux Rangga Sudah Bisa Dipesan, Ini Perkiraan Harganya

Liputan6.com, Jakarta - PT Toyota Astra Motor (TAM) akhirnya membuka buku pemesanan untuk kendaraan niaga terbarunya, Toyota Hilux Rangga di gelaran GIIAS 2024. Meski demikian, Toyota belum mengumumkan harga resminya dan baru akan diungkap dalam beberapa waktu ke depan. 

"Jadi, sudah bisa inden per hari ini (Kamis, 18 Juli 2024). Penjualan mobil komersial itu persiapannya lebih banyak, karoserinya, spare part, dealer, orang-orangnya. Tapi, tidak lama lagi kita akan launching pada kuartal 4 tahun ini," jelas Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM, saat ditemui di booth Toyota GIIAS 2024, ICE BSD, Tangerang.

Selain itu, PT TAM juga menyediakan unit Hilux Rangga untuk test drive, memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk merasakan langsung keandalan dari mobil niaga terbaru asal Jepang ini.

Di GIIAS 2024, Toyota memajang Hilux Rangga Campervan dan Hilux Rangga Mobile Waste Station. Kedua model tersebut memperlihatkan ide desain konversi kendaraan komersial yang begitu luas dan beragam.

Terdapat 3 aspek mobilitas yang dapat di-support, yakni Business, Public Service, dan Lifestyle. Pendekatan yang memadukan fungsionalitas untuk berbagai kebutuhan ini, diyakini dapat diterima pelanggan dari semua kalangan.

Toyota Hilux Rangga memiliki line-up terlengkap untuk berbagai kebutuhan. Tersedia dua tipe yakni Standard dan High dengan opsi engine gasoline dan diesel. Penempatan posisi engine berada di depan kabin untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara.

Mobil ini juga memiliki performa yang unggul, dengan kemampuan mengangkut barang hingga 1,2 ton. Pelanggan fleet dan private dapat memilih model yang sesuai kebutuhannya masing-masing.

Sementara itu, untuk perkiraan harganya, memang belum diinformasikan secara detail. Namun, Anton membocorkan jika harga Toyota Hilux Rangga termurah, sedikit di bawah Rp 300 jutaan dan paling mahal di bawah Rp 400 juta.

"Range harganya yang paling bawah sedikit di bawah Rp 300 juta sampai di atas Rp 300-an juta," tukas Anton Jimmi.