Pilkada Tangerang Selatan Dipantau 30 Negara

Sebanyak 130 orang pemantau asing dari 30 negara akan memantau sejumlah TPS di Tangerang Selatan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 09 Des 2015, 07:44 WIB
Diterbitkan 09 Des 2015, 07:44 WIB
Mungkin Ini Alasannya Kenapa Pilkada Serentak Terasa Lebih Sepi
Selain tidak banyak calon yang mendaftar, inilah sejumlah alasan kenapa Pilkada Serentak 9 Desember terasa lebih sepi.

Liputan6.com, Tangerang - Tangerang Selatan akan menjadi pilot project atau daerah percontohan pemilihan kepala daerah serentak 2015. Sebanyak 130 orang pemantau asing dari 30 negara akan memantau sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota ini. Ratusan delegasi dari negara tersebut akan dibagi menjadi 3 tim pemantau.

"Terpilihnya kota Tangsel ‎di antara 269 daerah provinsi dan kabupaten/kota sebagai obyek percontohan penyelenggaraan pilkada serentak 2015 di Indonesia," kata komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel, Badrusalam di Tangerang, Selasa (8/12/2015).

Para perwakilan negara tersebut, ingin melihat prosesi pilkada seperti pengambilan sumpah saat petugas TPS akan memulai kegiatannya, situasi di TPS, serta kegiatan-kegiatan lain di tempat pemungutan suara.

Agar tetap kondusif dan efisien, nantinya perwakilan negara-negara ini dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama akan menuju kantor KPU yang berseberangan dengan SMPN 11, di sana ada 5 TPS yaitu TPS 31,32,33,34,35. Di TPS tersebut tematiknya adalah tempat pendidikan dapat digunakan sebagai lokasi TPS.

Sesuai Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 2015 lanjut Badrus, tentang hari libur nasional dalam rangka pilkada serentak, maka sarana pendidikan dapat digunakan sebagai TPS pada  9 Desember 2015.

Setelah itu, kelompok satu itu akan menuju TPS 7 di kelurahan Pondok Jagung untuk melihat di Indonesia, TNI dan Polri tidak bisa menggunakan hak pilihnya. TPS 7 diperuntukan warga Arteleri Pertahanan Udara Kavaleri.
"Di sana untuk istri para tentara dan para staf PNS yang berkerja di Arteleri Pertahanan Udara Kavaleri," ungkap dia.


Untuk kelompok 2 akan menuju pasar Serpong, di sana temanya adalah memilih saat berlangsungnya pilkada tidak mengganggu aktivitas ekonomi di pasar tradisional. TPS tersebut berdekatan langsung dengan pasar.

"Di sana pemilihnya kebanyakan adalah pedagang di pasar Serpong, perwakilan negara- negara ini akan melihat proses pemungutan suara. Setelah itu akan mengunjungi satu TPS lagi yaitu TPS 12 kelurahan Cilenggang, di sana TPS komunitas Tionghoa," ujar dia.

Badrus mengatakan para tamu negara itu akan menuju Vihara Karuna Jaya di TPS 12. Mereka ingin melihat etnis Tionghoa yang katanya minoritas itu juga antusias menyambut pilkada Tangsel, karena sesungguhnya tidak ada pribumi dan non pribumi dalam konteks negara.

"Di TPS 12 akan ada penyambutan, mereka akan mempersembahkan pertunjukan barongsai, dan itu atas inisiatif warga masyarakat di sekitar TPS 12. Mereka melakukan aksi pertunjukan brongsai sudah sering apabila ada hari-hari besar," ungkap Badrus.

Kemudian kelompok 3, akan mengunjungi TPS 24, 25 di cluster Anggrek Loka, Graha Raya, Pondok Aren. Memang dari tahun ke tahun TPS itu mengadakan bazar dan panggung hiburan agar masyarakat yang datang ke TPS  tidak jenuh.

"Di TPS ini menojolkan agar memilih dalam pilkada itu agar terlihat gembira, tidak jenuh. Maka dari itu, warga di sana membuat acara tersebut agar masyarakat antusias datang ke TPS," pungkas Badrus.

130 pemantau asing itu merupakan peserta Election Visit Program for Head of Regional Election 2015‎ dari 130 negara. Mereka adalah penyelenggara pemilu atau Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari luar negeri, seperti Malaysia, Thailand, Srilangka, Bangladesh, Tunisia, Palestina, Korea Selatan, dan Australia. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya