Survei LPP UI: Sandiaga Uno Ungguli Ahok soal Temperamen

Nilai tertinggi soal temperamen justru diraih oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 01 Agu 2016, 18:04 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2016, 18:04 WIB
20160406-Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Jakarta
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberi sambutan pada peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Pejagalan, Jakarta, Rabu (6/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) melakukan survei terkait karakteristik emosional dan temperamental para bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Hasilnya, bakal cagub dari Partai Gerindra Sandiaga Uno mengungguli calon petahana Ahok.

Sandiaga mendapatkan nilai 6,8 dan Ahok 5,6, dari 10. "Soal temperamen, Sandiaga jelas lebih unggul dari pada Ahok. Sandiaga meraih nilai 6,8 dan Ahok di urutan terakhir dengan 5,6," ucap Ketua LPP UI Hamdi Muluk, di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (1/8/2016).

Dia pun menjuluki Sandiaga sebagai calon gubernur paling kalem dibandingkan dengan Ahok. "Kalau kontestasi memenangkan gubernur paling kalem, menanglah Sandiaga. Dia paling kalem," tutur dia.

Meski demikian, nilai tertinggi soal temperamen justru diraih Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Ridwan yang telah memastikan tak akan maju sebagai cagub DKI mendapat nilai 7,6. Disusul oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan nilai 7,1, Sandiaga Uno 6,8 dan Ahok mendapat nilai 5,6.

Menurut Hamdi, survei opinion leaders itu berbeda dengan yang dilakukan lembaga lainnya. Sebab, survei tersebut difokuskan kepada pakar yang sudah paham akan isu politik, pemerintahan, manajemen, dan sebagainya.

Ia menjelaskan, penilaian dari sisi temperamen lebih berpengaruh pada pemilih dari sisi kapabilitas dan integritas moral. Dari penilaiaan itu, calon pemilih dapat mengetahui sejauh mana para bakal cagub dapat mengatur dan mengendalikan sisi emosionalnya.

"Jadi, karakteristik temperamen saat ini kelihatan penting enggak penting. Itu kan tidak ditanyakan ke seluruh masyarakat, tapi metode yang dipakai sama. Cuma ini menanyakan ke orang yang mendalami bidang-bidang lebih akurat dan objektif," tutur Hamdi.

Survei dilakukan dari tanggal 9 Juni 2016 hingga 28 Juli 2016. Survei ini dilakukan dua tahap, yakni Focus Group Discussion (FGD) dan Survei Opinion Leader. Sebanyak 206 orang pakar yang 60 persen lebih berlatar belakang profesor dan doktor dalam survei ini menggunakan sistem penilaian, dengan nilai tertinggi 10, dan persentase.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya