Liputan6.com, Jakarta - Pasca-debat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di salah satu stasiun televisi swasta kemarin malam, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengadakan pertemuan dengan tim pakar komunikasi.
Anies-Sandiaga bertemu dengan Muhammad Alwi Dahlan yang merupakan mantan Menteri Penerangan dan Ida Sudoyo sebagai ahli komunikasi konsultan PR yang sekaligus pernah menjadi anggota tim media dari Partai Gerindra.
Pertemuan mereka berlangsung pagi ini di Recapital Building, Jalan Adityawarman No. 55, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Jumat, (16/12/2016).
Advertisement
Pertemuan Anies-Sandiaga dengan tim pakar komunikasi mereka berlangsung tertutup. Setelah pertemuan selesai, Anies langsung menemui awak media dan sempat pamit karena terburu-buru ke jadwal selanjutnya.
"Maaf saya buru-buru ya. Saya harus ke acara nikahan staf saya," ujar Anies.
Sandiaga menjelaskan, pertemuan dengan para pakar itu untuk mengevaluasi debat.
"Hari ini saya dan Mas Anies mendapat brief tentang pendapat ahli dan komunikasi bahasa tubuh mengenai hasil debat kemarin," ujar Sandi.
Menurut mereka, kata Sandi, secara keseluruhan penampilan debat Anies-Sandi sudah bagus.
"Kita bisa menampilkan bahwa Anies dan Sandi bisa mewakili lapisan masyarakat dan mempersatukannya," jelas Sandiaga.
Meski begitu, mantan Ketua Umum HIPMI ini mengutarakan ada beberapa evaluasi dari tim pakar mengenai penampilannya dan Anies dari saat debat kemarin malam.
"Ada beberapa usulan dari bahasa tubuh bahwa 70 persen dari komunikasi dan debat itu adalah di bahasa tubuh," ujar dia.
Menurut mereka, kata Sandi, di awal Anies-Sandi terlihat agak canggung dan terburu-buru. Tapi, di akhir debat keduanya terlihat menguasai isu sementara pasangan Ahok-Djarot terkesan defensif.
"Ada catatan lagi bahwa Mas Anies harus menampilkan lebih side kejawaannya ya. Dia orang Jawa tapi karena banyak pemilih dari Jawa yang menunggu simbol kejawaan dari Mas Anies itu coba diangkat," ungkap Sandiaga.
Sandiaga juga menjelaskan jika tim pakar komunikasi mereka memiliki cara khusus untuk mengukur reaksi para penonton yang menonton acara debat kemarin malam.
"Mereka juga menggunakan alat matriks mengukur reaksi dari penonton selama debat tersebut dan alhamdulillah selama debat, kami terus berada di zona positif. Itu yang membuat kita sedikit lega karena isu-isunya yang sangat susah tapi masyarakat menerimanya sangat positif untuk pasangan Anies-Sandi," kata Sandiaga.
Sandiaga dan Anies berencana selalu hadir di setiap debat yang akan diadakan selanjutnya. Sebab mereka menganggap acara debat sebagai salah satu cara efektif untuk menyampaikan visi dan misi kampanye mereka.
Tak hanya dari tim pakar komunikasi, tetapi Anies-Sandiaga juga mendapat evaluasi dari tim digital media mereka.
"Strategi komunikasi ke depannya hanya penajaman karena secara substansi kami menguasai secara isu-isu yang dibutuhkan masyarakat. Pendidikan yang lebih baik, lapangan kerja yang lebih terjamin, dan biaya hidup yang semakin hari semakin tinggi, dan kepemimpinan yang mewakili seluruh lapisan masyarakat terutama wong cilik," kata Sandiaga.