Berbeda Kubu, Suara PPP Terpecah di Pilkada DKI 2017 Putaran Dua

Kubu Romahurmuzy mendukung Anies - Sandi, sementara kubu Djan Faridz mendukung Ahok - Djarot di Pilkada DKI 2017 putaran dua.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 20 Feb 2017, 20:11 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2017, 20:11 WIB
PPP
Kubu Romahurmuzy mendukung Anies - Sandi, sementara kubu Djan Faridz mendukung Ahok - Djarot di Pilkada DKI 2017 putaran dua.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham menilai dukungan PPP kubu Romahurmuzy (Romi) kepada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada putaran kedua Pilkada DKI 2017 hanya klaim sepihak.

Sebab, kata Idrus, PPP yang diakui secara hukum adalah PPP pimpinan Djan Faridz yang sejak awal sudah mendukung Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat atau pasangan Ahok-Djarot.

"Dalam pandangan kami karena ini internal mereka, tetapi pada klaim-klaim itu kita mengikuti bagaimana putusan hukum yang ada, kita ketahui bahwa yang diakui pengadilan adalah Djan Faridz di proses hukum," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (20/2/2017).

"Karena itu saya kira PPP secara kelembagaan sudah ada pasangan nomor urut 2 mendukung Ahok-Djarot," tambah Idrus.

Sementara untuk dukungan partai pendukung Agus-Sylvi, Idrus menyebutkan, Golkar masih terus melakukan komunikasi politik agar suara pendukung pasangan Agus-Sylvi beralih pada Ahok-Djarot di Pilkada DKI 2017.

"Soalan PKB dan PAN ini memang masih menjadi komunikasi kita yang secara intensif, tetapi komunikasi yang kita lakukan pasti nanti ada keputusan yang diambil oleh mereka dan kami sangat menghargai internal mereka. Mereka yang independen, mandiri dalam pilihan-pilihan," ujar Idrus.

Idrus memastikan komunikasi kepada parpol pendukung Agus-Sylvi tetap dilakukan Golkar. Ia menambahkan, untuk memenangkan Ahok-Djarot di putaran kedua Pilkada DKI 2017, partainya akan lebih intensif turun menemui warga ibu kota.

"Jadi kita turun ke bawah dengan program-program yang ada, kita bekerja dengan rakyat dan kita pastikan mereka dengan memilih pasangan nomor urut dua (Ahok-Djarot)," tandas Idrus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya