Anies Dilaporkan ke KPK, Ini Penjelasan GM Soal Pameran Frankfurt

Menurut Goenawan Mohamad, tidak tepat jika Anies Baswesan dilaporkan ke KPK terkait penyelewengan dana pameran buku di Frankfurt.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 11 Mar 2017, 15:52 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2017, 15:52 WIB
Anies Baswedan
Anies Baswedan

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi proyek dana pameran Frankfurt 2015 sebesar Rp 146 miliar.

Namun, budayawan Goenawan Mohamad menegaskan jika Anies Baswedan tidak korupsi. Goenawan Mohamad tahu persis soal dana pameran Frankfurt, karena ketika itu dia adalah Ketua Komite Nasional pameran buku di Frankfurt, Leipzig, Bologna, dan London itu.

"Hari-hari ini, saya dengar ada orang yang melaporkan Anies Baswedan ke KPK dengan tuduhan korupsi ketika Indonesia hadir sebagai negeri kehormatan di Frankfurt International Book Fair," kata Goenawan Mohamad dalam akun media sosialnya, Sabtu (11/3/2017).

Menurut pria yang karib disapa GM ini, tidak tepat jika Anies Baswesan dilaporkan ke KPK terkait penyelewengan dana pameran buku itu.

"Maka jika ada yang perlu dilaporkan ke KPK, itu adalah saya, bukan Anies Baswedan," kata GM yang juga dikonfirmasi Liputan6.com.

"Bukan karena saya mau pasang badan buat Anies, yang bukan pilihan saya untuk pilkada kali ini. Tapi karena tak adil bagi dia," lanjut GM.

Keputusan Indonesia untuk bersedia diminta jadi negeri kehormatan ditandatangani bukan oleh Anies Baswedan, melainkan oleh Menteri sebelumnya, Mohamad Nuh. Juga besarnya anggaran disiapkan dan diajukan di masa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya.

"Anies melanjutkan agenda ini, dan saya senang bekerja bersama dia. Saya memimpin team profesional, dia aparat Kementerian," ujar GM.

GM pun mengaku prihatin karena ada orang yang melaporkan Anies Baswedan ke KPK tanpa menelaah terlebih dahulu.

"Siasat fitnah dan kabar bohong yang dulu diarahkan ke capres Jokowi kini ditujukan ke Anies dan sebelumnya ke Ahok, yang karena fitnah harus diproses di pengadilan. Bahkan hari ini Ahok difitnah ikut terima suap dalam kasus e-KTP," ucap GM.

GM juga mengaku sedih, sebab dalam Pilkada DKI kali ini banyak kebencian dilontarkan.

"Jika fitnah dan kebencian diteruskan, apa lagi dengan mengobarkan sentimen agama dan etnis, sehabis ini kehidupan politik macam apa yang akan menyertai kita?" ujar dia.

"Luka hati. Perpanjangan saling curig, dan kepercayaan yang rusak berat kepada proses demokrasi," tandas Goenawan Mohamad.

Anies Baswedan sendiri tidak ambil pusing adanya pelaporan dirinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait dugaan korupsi proyek dana pameran Frankfurt 2015.

"Karena kita maju putaran kedua dan angkanya (elektabilitas) makin tinggi, maka wajar akan dapat banyak serangan," ujar Anies Baswedan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya