Curhatan Megawati Saat Tak Diberi Kesempatan Kedua Jadi Presiden

Megawati mengimbau warga DKI untuk memberikan kesempatan untuk Ahok - Djarot melanjutkan programnya.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 15 Mar 2017, 19:54 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2017, 19:54 WIB
Megawati
Megawati

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta para relawan untuk mengajak warga DKI untuk memberi kesempatan bagi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat untuk melanjutkan programnya.

Menurut Megawati, selama pasangan petahana tersebut menjabat, keduanya sudah menunjukkan kinerja yang baik. Untuk itu, Megawati mengatakan tidak perlu memilih pemimpin baru.

"Sekarang kalau dipikir, waktu kemarin hujan banjir enggak seperti dulu loh. Kenapa sih tidak diberikan kesempatan dua kali daripada orang baru? Lah orang baru, bukannya apa, ya emang begitu. Kalau orang baru biasanya ya mesti bikin janji dulu dong," kata Megawati di Rumah Lembang Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017).

"Kenapa kita pilih orang baru dibanding orang lama yang memang sudah sukses. Kasih kesempatan dia untuk bisa meneruskan programnya," tambah Mega.

Megawati lantas menceritakan kisahnya ketika tidak terpilih kembali menjadi presiden saat Pemilihan Presiden 2004 lalu. Karena tidak diberi kesempatan kedua menjadi presiden, Megawati mengklaim ibu-ibu menyesal lantaran ada presiden baru.

"Karena, saya menjalani sendiri, saya presiden setengah jalan. Nah, ibu-ibu juga loh waktu itu tidak milih saya. Coba saya dikasih waktu satu kali lagi, nah sudah (pasti) lebih baik deh ibu-ibu sekarang," ujar Megawati.

Bahkan, Megawati menyentil kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, tidaklah lebih baik dari kepemimpinannya.

"Tuker orang baru dah waktu itu, nih akhirnya (ibu-ibu) nangis sendiri deh. Nah sekarang jangan begitu, insaf kan ibu-ibu yang belum sadar," ucap Mega yang diikuti sorakan pendukung Ahok - Djarot.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya