Liputan6.com, Jakarta Cagub Cawagub DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful bersilaturahmi dengan para pimpinan GP Ansor. Pada kesempatan itu, Djarot datang lebih dahulu guna melakukan ibadah salat Jumat di Masjid KH Abdurrahman Wahid di kantor GP Ansor, Senen, Jakarta Pusat. Sementara itu , Ahok sendiri baru datang sekitar pukul 13.30 WIB.
Dalam silaturahmi tersebut, Djarot juga ditemani oleh Sekjen Golkar Idrus Marham, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekretaris timses Ahok-Djarot, Ace Hasan Syadzily, Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qumas dan Ketua GP Ansor DKI yang juga politisi PKB Abdul Azis.
Baca Juga
“Silaturahmi saja, ini sahabat lama di Ansor. Ini nostagia, waktu kita di Blitar sering jalan sama-sama sahabat Bansor,” kata Djarot usai salat Jumat di kantor GP Ansor.
Advertisement
Djarot menjelaskan bahwa selama ini dia memang sejalan dengan GP Ansor, yang juga merupakan organisasi PBNU. Menurut Djarot, selama ini GP Ansor dan PBNU kerap bersama-sama menegakkan Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia.
"Kemudian kita juga berjuang untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Allah bahwa Indonesia dikaruniai berbagai macam keragaman, pluraritas, sehingga dengan sangat bijak oleh para nenek moyang kita dibuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika," ujar Djarot.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jakarta Abdul Aziz mengatakan, pihaknya siap mengawal Pilkada DKI 2017 dari kelompok radikal yang merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Ansor sudah memasang posko di 47 titik kelurahan yang rawan radikalisme. Hasil pantaun Banser yang tidak berseragam," ujar Abdul Aziz di Kantor GP Ansor.
Sedangkan dalam kesempatan bersilaturahmi tersebut, Ahok menuliskan pesannya untuk pengurus GP Ansor. Dalam pesan yang ditulisnya di atas kanvas, Ahok berpesan kepada GP Ansor untuk tetap mempertahankan Islam yang rahmatan lil alamin. Selain itu, Mantan Bupati Belitung Timur itu juga berpesan, ia berharap GP Ansor bersama-sama dengan pemerintah turut serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Tetap pertahankan Islam yang Rahmatan lil Alamin dan wujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat bersama pemerintah yang sah sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. 10 Rajab 1438 H/ Jakarta 7-4-2017. Basuki Tjahaja Purnama/Ahok,” tulis Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu dalam pesannya di kantor GP Ansor.
Abdul Aziz menegaskan, GP Ansor dan NU menolak calon gubernur yang didukung kelompok garis keras seperti HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dan FPI (Front Pembela Islam).
"Kami dihina kafir sudah biasa, tapi kalau rusak tatanan NKRI kami akan lawan. Karena leluhur kita Ansor dan NU yang jaga negara ini. Kita siap lawan HTI dan FPI, kita siap mati," ucap Abdul Aziz yang juga merupakan Ketua DPW PKB.