OSO: Debat Capres Pakai Bahasa Inggris, Memangnya Mau Pamer?

Oso mengatakan, masyarakat Indonesia tidak semuanya mengerti bahasa Inggris.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2018, 13:06 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2018, 13:06 WIB
Partai Hanura Daftarkan Bakal Caleg ke KPU
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau OSO (dua kiri) bersama elite Partai Hanura saat tiba untuk menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon legislatif di KPU, Jakarta, Selasa (17/7). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) tidak setuju dengan usulan kubu pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang mengusulkan debat capres-cawapres menggunakan bahasa Inggris. Menurutnya, sebagai bangsa Indonesia tentu harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam debat.

"Orang kita negara Indonesia, kok debatnya bahasa Inggris. Memang (debat capres) mau pamer bahasa Inggris apa?" kata OSO di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Menurut OSO, ketidaksetujuannya ini bukan soal kemampuan calon presiden, namun kampanye kepada rakyat. Tetapi masyarakat Indonesia tidak semuanya mengerti bahasa Inggris.

"Gimana kalau mau campaign bahasa Inggris. Rakyat tidak semuanya mengerti bahasa Inggris. Gimana? You ngomong bahasa Inggris enggak ngerti terus tepok tangan 'horee...' Yah lucu kan?" ungkapnya.

OSO juga mengaku tidak menggunakan bahas Inggris saat melakukan perjalanan keluar negeri. Meski dia bisa bahasa Inggris dengan baik.

"Saya enggak mau bahasa Inggris. Bukan enggak mau, tapi saya tunjukan we are Indonesian," ucapnya.

"Negara Indonesia, bangsa Indonesia, bahasa Indonesia. Ngapain pakai bahasa Inggris di negara sendiri," tandasnya.

 

Pergaulan Internasional

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan hal ini penting, sebab seorang pemimpin negara akan bergaul dan berbicara di dunia internasional. Pekan depan pihaknya bakal merampungkan soal teknis debat ini.

"Karena presiden bergaul di dunia internasional, supaya tidak ada miskomunikasi dan salah tafsir dari lawan bicara, ya memang penting juga calon presiden menguasai bahasa luar, dari bahasa Indonesia itu," ucap Yandri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya