Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan, masalah unggahan ceramah Ustaz Yahya Waloni, yang menghina bakal cawapres Kiai Ma'ruf Amin, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, diserahkan ke PKB dan PPP.
Dia menuturkan, PKB dan PPP terus berusaha meredam massa di bawah. Sebab, apa yang disampaikan Ustaz Yahya Waloni, membangkitkan amarah.
Baca Juga
"Kami melihat teman-teman PKB, PPP, berusaha meredam. Karena pernyataan tersebut membangkitkan rasa amarah dari bawah, sehingga teman-teman PKB, PPP berusaha mengendalikan di bawah yang bersiap emosional," ucap Hasto di Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Advertisement
Dia mengingatkan, negara ini tertib hukum. Dan jika ada yang tidak puas, maka bawa saja ke jalur hukum.
"Itu sikap positif yang ditunjukkan para sekjen PKB, PPP. Mereka berusaha meredam apapun persoalannya," ungkap Hasto.
Dia menuturkan, sikap partainya mendukung langkah kedua partai tersebut yang rencananya memang akan menggunakan jalur hukum.
"Saya tanya Bu Mega, bagaimana menghadapi hujatan yang dengan berbagai hal tersebut, hukum ditegakkan. Kami justru mendengar dari teman-teman PKB, PPP, akan mengambil langkah hukum. Bamusi (sayap PDIP) juga memberikan support hal tersebut," pungkas Hasto.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sebut Tidak Ada Orang Indonesia yang Pintar
Dalam video yang diunggah oleh akun Cahaya Tauhid di Youtube, Yahya Waloni juga mendoakan agar Megawati Soekarnoputri segera menjemput ajalnya karena dituding telah merusak Islam.
"Ibu Mega itu Islam. Kenapa dia mampu caci maki orang Islam? Kenapa Kiai Ma'ruf dan TGB dicaci maki? Ini kesopanan sebagai manusia saja tak ada. Saya ragukan keulamaan orang ini. Orang seperti ini yang sebenarnya merusak Islam," Kapitra menandaskan.
Video tersebut diunggah pada 11 September 2018 dan sudah ditonton lebih dari 86.000 kali. Dalam video itu, Yahya Waloni juga mengatakan, tidak ada orang pintar di Indonesia kecuali beberapa orang saja.
"Coba tanya para akademisi yang ada di Indonesia. Orang pintar di Indonesia itu siapa, bukan para akademisi, bukan para intelektual, bukan para agama, orang pintar di Indonesia ini adalah orang jenderal-jenderal angkatan darat," kata Yahya Waloni dalam rekaman video tersebut.
Â
Advertisement