Demokrat: Projo Kibarkan Bendera saat SBY Melintas di Acara Deklarasi Damai

SBY kecewa karena parpol lain membawa atribut kampanye. Sedangkan Demokrat hanya membawa atribut yang disediakan KPU.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2018, 11:46 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2018, 11:46 WIB
Peringatan HUT ke-17 Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato politiknya dalam acara HUT Ke-17 Partai Demokrat di Jakarta, Senin (17/9). Dalam pidato politik itu, SBY menceritakan perjalanan Partai Demokrat. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) walkout dalam acara kampanye damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018).

SBY kecewa karena parpol lain membawa atribut kampanye. Sedangkan Demokrat hanya membawa atribut yang disediakan KPU. SBY pun meninggalkan acara dan menitip pesan kepada Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan di lokasi.

"Pak Hinca, ini bukan dari KPU kan? Di kita yang tertib karena yang lain melanggar semua, jadi saya sudah tau. Bapak (Hinca) yang mimpin, nanti kalau ditanya, Pak SBY sengaja meninggalkan tempat kerena Demokrat tertib sesuai aturan, tapi yang lain sudah berkampanye, sudah gitu aja," kata SBY kepada Hinca di lokasi.

Terpisah, Ketua DPP Bidang Advokasi dan Hukum Demokrat Ferdinand Hutahaean geram ada kelompok lain yang membawa atribut di luar ketentuan KPU. Dia pun menuding kepada kelompok simpatisan capres Jokowi.

"Dari KPU jelas edaran dan keputusan yang kami terima adalah melarang kampanye membawa alat peraga kampanye karena semua disediakan KPU, dan kami mengikuti aturan itu dan ternyata yang lain tidak mengikuti dan kami merasa terjebak dalam euforia permainan sekelompok pendukung Pak Jokowi," ujarnya.

Lanjutnya, saat rombongan SBY melintas, relawan Projo (Pro Jokowi) mengibarkan bendera. Menurutnya, hal ini tidak adil dalam deklarasi yang bertajuk damai ini.

"Kami lihat di situ ada bendera Projo, dan bahkan posko Projo, ini kami anggap ketidakadilan di dalam deklarasi kampanye damai, maka Pak SBY bersama Pak Zulkifli Hasan ya menyatakan protes dan meninggalkan acara lebih awal," tuturnya.


Projo Nilai Berlebihan

Sementara, Ketua Umum Relawan Pro Jokowi Budi Arie Setiadi menyebut sikap Demokrat berlebihan. Menurutnya, pihaknya hanya merayakan pemilu yang damai dan gembira. Simpatisan Jokowi juga mengikuti acara sesuai aturan.

"Enggak lah gak ada provokasi ini kan kampanye damai, tujuan kampanye damai kan untuk merayakan kesepakatan bahwa kita akan menyelenggarakan pemilu pilpres dan pileg dengan baik dan damai jujur dan demokratif," ujarnya.

Reporter: M Genantan

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya