Ma'ruf Amin: Jangan Politisasi Agama di Pilpres 2019, Jualan Program Saja

Ma'ruf mengatakan, lebih konstruktif bila yang dibicarakan adalah topik semacam pemberdayaan ekonomi masyarakat ke depan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 14 Okt 2018, 15:16 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2018, 15:16 WIB
Bersama Istri, Ma'ruf Amin Hadiri Deklarasi Dukungan P-IJMA
Cawapres nomor urut 1 Ma'ruf Amin didampingi istri, Wuri Estu Handayani mengangkat jari telunjuk saat menghadiri deklarasi dukungan dari Perempuan Indonesia untuk Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin (P-IJMA) di Jakarta, Sabtu (22/9). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Yogyakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Kiai Ma'ruf Amin, kembali mengingatkan, dalam kampanye, jangan sampai mempolitisasi agama, untuk meraih kemenangan di Pilpres 2019. Dia meminta untuk mengedepankan ketokohan dan program membangun Indonesia maju.

"Ya kita jangan membawa isu agama lah. Kita kan masyarakat Indonesia itu plural. Justru kita membawa bagaimana keutuhan bangsa itu kita jaga," kata Kiai Ma'ruf, usai bersilahturahmi di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, Minggu (14/10/2018).

Dia menuturkan, lebih konstruktif bila yang dibicarakan adalah topik semacam pemberdayaan ekonomi masyarakat ke depan. Selain itu, bagaimana saling beradu program demi memajukan ekonomi masyarakat.

"Tak usah saling menjelekkan. Tak usah memaki-maki, mendiskreditkan. Masing-masing jualan programnya saja, jualan tokohnya saja," jelas Ma'ruf.

Guru Besar Bidang Administrasi dan Kebijakan Publik Fisipol UGM, Agus Pramusinto, berharap kedatangan Cawapres Jokowi ke Yogyakarta itu dapat menyerap aspirasi soal peningkatan mutu pendidikan

"Kedatangan Kiai Ma'ruf Amin ke Yogyakarta semoga mampu menyerap aspirasi kami. Sebagai kota pendidikan, pemerintah perlu memfasilitasi berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Yogyakarta, agar pendidikan semakin berkualitas, tetapi dengan biaya yang masih terjangkau," Agus Pramusinto. 

Selain itu, masih kata dia, Kiai Ma'ruf diharapkan mampu menginspirasi perguruan dan mahasiswanya agar pendidikan tidak saja mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan juga melahirkan akhlak yang mulia.

"Pola pendidikan pesantren dan pendidikan modern bisa saling mengisi dan berkembang secara sinergis," jelas Agus. 

Disambut Ratusan Santri

KH Ma'ruf Amin
Calon Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Ma'ruf Amin, hari ini, bertolak ke Yogyakarta mengunjungi Pondok Pesantren Krapyak dalam safari politinya hari ini, Minggu (14/10/2018). Kiai Ma'ruf disambut ratusan santri dan salawat.

Bukan hanya ingin bertemu dan melihat sosok pemimpin Pondok Pesantren An-Nawawi itu. Mereka juga ingin bersalaman, salah satunya adalah Wildan Muhammad (18).

Salah satu Santri Pondok Pesantren Krapyak ini, akhirnya bersalaman dengan Kiai Ma'ruf. Dia sempat berteriak syukur di hadapan teman-temannya.

"Alhamdulillah. Alhamdulillah," kata Wildan di lokasi, Minggu (14/10/2018).

Dia berharap, Kiai Ma'ruf selalu sehat terus dalam melakoni kegiatannya. Dan bertambah baik.

"Semoga Kiai tetap sehat. Berikutnya tambah lebih baik," dia memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya