Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyarankan Prabowo Subianto mengubah gaya berpakaian jika ingin dipilih milenial di Pilpres 2019. Menurutnya, masyarakat bosan melihat Prabowo terus mengenakan seragam safari berwarna cokelat.
"Kalau saya jadi timsesnya Pak Prabowo, pertama yang saya ganti dengan dari Prabowo itu adalah kostum, jangan lagi putih, krem, cokelat, orang bosan melihatnya, masa dari tahun 2014 itu-itu lagi, berusaha lah ganti misalnya sering-sering pakai batik, sering sering pakai baju koko, biar orang ngelihatnya fresh, this is Prabowo," katanya di Anomali Cafe, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 21 Oktober 2018.
Baca Juga
CEO lembaga survei politik Kedai Kopi tersebut menyarankan, Prabowo mesti punya kemasan baru jika tidak ingin jalan capres petahana Jokowi lenggang mencapai dua periode.
Advertisement
"Maksudnya kalau kompetisinya mau ketat ya ubah gaya, kalau gini-gini saja saya rasa sekarang kita sudah tahu (hasil Pilpres pada) April," ucapnya.
Hendri juga menyoroti soal pidato Prabowo yang kerap berbicara soal kekayaan negeri. Menurutnya, para pemilih akan kabur bila Prabowo terus mengkritik soal hal tersebut.
Pasalnya, narasi kekayaan negeri sudah dikritisi Prabowo sejak Pilpres 2014 silam.
"Pesan komunikasi Pak Prabowo ini harus diubah, kalau hanya gitu gitu saja kekayaan negeri harus dinikmati harus bisa dinikmati anak negeri, gitu gitu terus, orang tuh juga akan bingung dan malas, karena kok tidak ada solusi yang lebih presisi untuk melakukan itu," imbuhnya.
BBM dan Lapangan Kerja
Dia menyebut dua capres yang bertarung di 2019 sudah paham bahwa permasalahan terbesar negeri ini saat ini masih tentang ekonomi, artinya harga-harga bahan pokok, barang, listrik kemudian BBM, kedua lapangan kerja.
"Bicaranya lebih banyak ke situ sebetulnya. Kita kan belum pernah mendengar Pak Prabowo bicara begitu," tutur Hendri.
Â
Reporter: M Genantan
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement