Kubu Prabowo Kritik Dana Kelurahan, PSI: Berhenti Jadi Politikus Sontoloyo

Selama ini Jokowi adalah politisi yang sopan dan santun, tidak pernah marah apabila dirinya dihina secara personal.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 24 Okt 2018, 13:08 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2018, 13:08 WIB
Keluarkan SP3, Bareskrim Hentikan Kasus Iklan PSI
Sekjen PSI, Raja Juli Antoni memberi keterangan saat konferensi pers di kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (1/6). Bareskrim Polri telah memberhentikan kasus dugaan pelanggaran pemilu oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, menilai semua pihak seharusnya mendukung realisasi dana kelurahan yang diinisiasi pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi, bukan sebaliknya dikritik.

"Kita boleh berbeda kepentingan politik, tapi bila ada sebuah kebijakan baik yang berorientasi untuk kepentingan rakyat, saatnya kita bersatu. Tidak perlu banyak ngomong. Berhenti nyinyir. Berhenti menjadi politis sontoloyo," ungkap Raja Juli melalui pernyataan tertulis, Rabu (24/10/2018).

Menurutnya, selama ini Jokowi adalah politisi yang sopan dan santun, tidak pernah marah apabila dirinya dihina secara personal.

Raja Juli mengatakan, Jokowi hanya marah bila nasib rakyat dipermainkan oleh pihak mana pun, termasuk para politisi.

"Pak Jokowi akan ‘pasang badan’ bila kepentingan rakyat diganggu," ujarnya.

"Soal dana keluruhan sudah jelas duduk perkaranya. Pak Jokowi menangkap aspirasi rakyat yang tinggal di lingkup kelurahan bahwa ada kebutuhan riil rakyat akan dana kelurahan yang akan dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," ia melanjutkan.

Raja Juli menjelaskan bahwa aspirasi rakyat untuk dana kelurahan tersebut disampaikan oleh para lurah dan wali kota seluruh Indonesia. Hal ini dianggapnya suatu momen di mana harusnya mereka semua bersatu untuk kepentingan bersama.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dihubungkan dengan Politik

Sekjen PSI Raja Juli Raja Juli Antoni di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)
Sekjen PSI Raja Juli Raja Juli Antoni di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi geram lantaran rencana penganggaran Dana Kelurahan jadi polemik. Jokowi heran niat baik pemerintah ingin membantu rakyat justru dipolitisasi.

"Tahun depan akan ada dana di kelurahan untuk perbaiki jalan, selokan, kok jadi ramai. Kita semua ingin agar untuk rakyat jangan dihubung-hubungkan dengan politik," kata Jokowi saat membagikan 5.000 sertifikat tanah untuk warga di Lapangan Bola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).

"Mohon maaf kalau semua dihubungkan dengan politik tapi kehidupan bukan politik saja, ada sosial, budaya, ekonomi. Kenapa semua dihubungkan dengan politik?" sambung Jokowi.

Dia lantas mengingatkan rakyat agar hati-hati dengan para politikus. Sebab, kata dia, ada banyak politikus baik di Tanah Air, namun ada juga politikus sontoloyo.

"Hati-hati banyak politikus baik-baik tapi banyak juga politikus sontoloyo. Kita lihat mana yang bener mana yang enggak betul. Kita lihat jangan sampai dibawa oleh politikus-politikus hanya untuk kepentingan sesaat, memudarkan kesatuan persatuan dan persaudaraan kita," pesannya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya