Jokowi Perintahkan Timnya Berkampanye Door to Door

Menurut Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, kampanye tidak hanya blusukan ke desa.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Okt 2018, 18:42 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2018, 18:42 WIB
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, mendatangi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau Ical.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, mendatangi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau Ical. (Putu Merta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Capres petahana Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan seluruh jajaran Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk melakukan kampanye door to door, dan tidak blusukan ke desa saja. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding.

"Ini perintah Pak Jokowi kita tidak hanya berkampanye di pedesaan, kita harus door to door, perintahnya gitu, jadi bukan hanya desa ke desa," kata politikus PKB itu di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) TKN Jokowi-Ma'ruf di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/10/2018).

Dia menyebut, TKN akan memaksimalkan sumber daya yang ada. Tercatat ada 17.000 caleg koalisi partai pendukung Jokowi-Ma'ruf, baik di tingkat pusat maupun daerah. Belum lagi ditambah 524 relawan yang terdaftar dalam catatan dua pekan lalu.

Khusus relawan, akan dipusatkan di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Sementara di tiap provinsi penanggungjawabnya adalah Tim Kampanye Daerah (TKD).

"TKD mengorganisir para caleg, masing-masing partai melakukan konsolidasi caleg, tentu bekerja sama dengan partai bagaimana mensinergikan antara paslon nomor satu dengan caleg tersebut," jelas Karding.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Narasi Gaya Baru

Para juru kampanye juga bakal dibekali narasi-narasi gaya baru untuk mengkampanyekan kerja pemerintah Jokowi, agar mudah dicerna. Selama ini narasi kesuksesan itu terlalu berbelit-belit, maka perlu pembahasan yang dipermudah.

"Hanya mempertajam saja. Jadi misalnya jalan ini dibangun ternyata bikin apa? Mudik ke Jawa nggak macet, bendungan ini dibangun untuk apa? Sekian sawah teraliri, sekian petani tumbuh bagus. Intinya begitu," jelas Karding.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya