Gerindra: Tokoh Pendulang Suara Prabowo-Sandiaga Semakin Tergerus

Muzani menilai ada ketimpangan dalam penegakan hukum di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Feb 2019, 14:39 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2019, 14:39 WIB
Tim Pemenangan Prabowo-Sandi laporkan jumlah DPT bermasalah ke KPU
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PKS Mustafa Kamal, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso memberi keterangan usai melakukan pertemuan tertutup dengan komisioner KPU, Jakarta, Rabu (17/10). (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan para tokoh pendulang suara bagi Prabowo dan Sandiaga Uno semakit tergerus. Mulai dari musikus Ahmad Dhani hingga Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma'arif.

"Orang-orang yang berpotensi mendulang suara di lingkaran BPN sudah mulai digerus satu persatu. Ada Ahmad Dhani. Sekarang Slamet Ma'arif, mungkin nanti siapa dan seterusnya," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/2/2019).

Muzani menilai ada ketimpangan dalam penegakan hukum di Indonesia. Dia menilai, selama ini, jika yang terkena kasus adalah pendukung petahana, maka kasus tersebut tidak akan diproses. Namun, jika menimpa kubu oposisi, proses hukum dilakukan sangat cepat.

"Laporan kita juga diangap tidak ada bukti hukum, sehingga tidak perlu dimintai keterangan. Padahal, laporan kita seabrek-abrek," ungkap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pengancam Jokowi Bebas

Muzani membeberkan beberapa ketimpangan yang dilakukan oleh polisi. Salah satunya dalam penanganan kasus remaja penghina Presiden Jokowi yang penanganannya dihentikan.

"Kemudian ada Pak Jokowi diancam anak remaja, mengancamnya ke Pak Jokowi, tapi enggak dilakukan apa-apa," ujar dia.

Diketahui, Ahmad Dhani ditetapkan sebagai terpidana kasus ujaran kebencian. Sedangkan Slamet Ma'arif baru saja ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pelanggaran kampanye oleh Mapolresta Surakarta.

 

 

Reporter: Sania Mashabi

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya