Tokoh Muda NU: Pilih Capres yang Paling Sedikit Buruknya, Jangan Golput

Taufik menambahkan, bagaimana mungkin masyarakat Indonesia tidak terlibat langsung dalam proses demokrasi yang sangat menentukan masa depan bangsa.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 23 Feb 2019, 13:05 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2019, 13:05 WIB
Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Taufik Damas meminta masyarakat tidak golput pada Pilpres 2019 ini.
Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Taufik Damas meminta masyarakat tidak golput pada Pilpres 2019 ini. (Liputan6.com/Nafis)

Liputan6.com, Jakarta - Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Taufik Damas meminta masyarakat tidak golput pada Pilpres 2019 ini. Hal itu untuk menanggapi sejumlah orang yang mengancam tidak menggunakan hak pilihnya atau golput karena menilai dua kandidat yang bertarung sama-sama negatif dan tidak sesuai harapannya.

Taufik pun meminta masyarakat lebih rajin membaca untuk mengenal lebih jauh kedua calon pemimpin Indonesia. Lihat juga sepak terjangnya serta manfaat yang telah dibuat untuk bangsa.

"Ujung-ujungnya ya silakan dipilih sesuai hati nurani. Tapi yang jelas, bagi saya orang golput itu tidak masuk akal," ujar Taufik dalam sebuah diskusi dengan tema 'Mengapa Harus Memilih' yang diselenggatakan Alumni Theresia Bersatu di Pecenongan, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2019).

Taufik menambahkan, bagaimana mungkin masyarakat Indonesia tidak terlibat langsung pilpres yang sangat menentukan masa depan bangsa.

"Karena andai ada dua pilihan yang sama-sama buruk, kita tetap harus memilih yang keburukannya itu paling sedikit. Apalagi kalau yang satu baik yang satu tidak, tentu kita pilih yang lebih baik. Jadi tidak ada alasan untuk golput," ucapnya menegaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kata Taufik Tentang Jokowi

Lebih lanjut, Taufik berpendapat, calon presiden nomor urut 1 Joko Widodo telah menunjukkan kinerja terbaiknya selama memimpin Indonesia. Selama menjadi presiden, Taufik tidak pernah melihat hasrat Jokowi untuk memperkaya diri.

"Coba bayangkan, anaknya saja jualan martabak dan pisang, tidak ada anaknya yang dikasih bisnis ini bisnis itu. Itu merupakan anugerah. Sikap itu berarti Beliau menyelamatkan kekayaan negeri ini. Dan itu linier dengan cita-cita menciptakan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," turur Taufik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya