PDIP: Program Kartu Sakti Jokowi Jawaban Keinginan Rakyat

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan, program kartu sakti tersebut merupakan hasil aspirasi rakyat itu sendiri.

oleh Nanda Perdana PutraRatu Annisaa Suryasumirat diperbarui 27 Feb 2019, 18:23 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2019, 18:23 WIB
Pukul Bedug, Jokowi Buka Harlah ke-93 NU
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersalaman saat menghadiri Harlah ke-93 NU di Jakarta, Kamis (31/1). Jokowi menyampaikan komitmen pemerintah untuk segera menyelesaikan RUU Pondok Pesantren. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan, program terbaru calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi untuk menghadirkan Kartu Sembako, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, dan Kartu Pra-Kerja merupakan hasil dari seringnya mantan Gubernur DKI Jakarta itu berada di tengah masyarakat. Program kartu sakti tersebut merupakan hasil aspirasi rakyat itu sendiri.

"Blusukan Pak Jokowi menjadi jembatan terbaik bagi hadirnya program kerakyatan. Dengan demikian seluruh kartu program unggulan tersebut hasil dari dambaan rakyat yang dijawab dengan baik oleh Presiden Jokowi. Di sinilah negara hadir, agar rakyat berperikehidupan yang layak," tutur Hasto dalam leterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (27/2/2019).

"Berbeda dengan program Prabowo-Sandi, selain bernuansa retorik, dan tidak mengakar karena minimnya pengalaman di pemerintahan," lanjutnya.

Menurut Hasto, program milik Paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak terlepas dari peran tim kampanyenya. Dia menilai, sosok seperti Amien Rais, Fadli Zon, Neno Warisman, Sudirman Said, Tommy Suharto, Ratna Sarumpaet, dan lainnya tidak memiliki pengalaman selengkap Jokowi.

Lebih lanjut, dipilihnya Ma'ruf Amin sebagai wakil Jokowi membuat perbedaan kepemimpinan dengan Prabowo semakin terlihat. Jokowi yang dianggapnya merakyat dengan kepemimpinan, sementara Prabowo retorik-otoratif.

"Pendeknya, Jokowi-Kyai Haji Ma'ruf Amin yang berasal dari rakyat, melahirkan kebijakan yang lebih membumi dibandingkan Prabowo-Sandi. Terlebih susunan dan komposisi tim kampanye Prabowo yang sebagian besar dari kalangan elit kekuasaan," kata Hasto.

Dengan tiga kartu tambahan tersebut, tambahnya, maka tanggung jawab negara di dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa semakin terpenuhi.

"Sembako, pendidikan hingga kuliah, kesehatan, kesejahteraan ibu-ibu rumah tangga, stabilitas harga pangan melalui kartu sembago, hingga pekerjaan yang layak, dijamin oleh Jokowi, dan negara benar-benar hadir," ujar Hasto

PDI Perjuangan pun menginstruksikan seluruh anggota, struktur, caleg, anggota legislatif, dan seluruh kepala serta wakil kepala daerah untuk mensosialisasikan program unggulan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Yang 02 biarlah beretorika, dan 01 urusan kerja dan doa," Hasto menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya