Liputan6.com, Jakarta - Usai kampanye terbuka di Sumenep, Madura, Senin 2 April, calon wakil presiden Ma'ruf Amin direncanakan menghadiri acara haul dan berziarah ke makam Kiai Suhro di Pamekasan. Namun, dirinya mendapat pengadangan sekelompok massa yang meneriakkan nama Prabowo.
Ma'ruf merasa heran dengan tindakan tersebut. Ini disampaikannya usai sampai Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Selasa (2/4/2019), dan bersiap berkampanye di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kan aneh. Jadi saya kan sudah kampanye di Sumenep, lapangan penuh. Saya pulang itu kan ziarah, ziarah itu mbah saya. Orang ziarah kok dihalangin. Itu juga aneh kan. Orang ziarah dihalangin, tapi saya terus silaturahim dengan keluarga di situ, tokoh-tokoh, ketemu," cerita Ma'ruf.
Advertisement
Ma'ruf pun tidak melanjutkan ziarah karena sudah malam. "Jalannya kurang bagus. Jadi kita beresin dulu jalannya. Nanti baru ke sana lagi ziarah," kata Ma'ruf Amin.
Ia menilai orang-orang yang mengadangnya karena panik. "Mereka itu ketakutan. Sama ziarah saja ketakutan, panik," tutur Ma'ruf.
Menurutnya, hal itu bukan bentuk intimidasi. "Enggaklah (merasa terintimidasi). Saya ini sudah biasa berjuang, ngehadapin yang begitu-gitu, tidak berpengaruh saya. Saya kan bilang, saya sudah lama hidup di dunia ini. Pengalaman saya banyak. Di NU, di MUI, mengalami banyak peristiwa," ungkap Ma'ruf.
Dia menyebut aksi itu hanya ulah dari segelintir kelompok saja. "Segelintir orang. Dan saya tidak merasa jengkel. Enggak. Itu hanya orang-orang yang kurang paham. Kontestasi itu, pemilu itu, soal bagaimana kita bersaing dengan sehat, bermartabat, kalau cara begitu kan tidak sehat," kata Ma'ruf Aminf.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tidak Provokasi
Ma'ruf Amin pun meminta para pendukung dan timnya tidak terprovokasi.
"Ya supaya tenang, tidak terprovokasi, kemudian marahnya karena orang mau ziarah, silaturahim kok diganggu," pungkasnya.
Diketahui, Usai kampanye terbuka di Sumenep, Madura, Ma'ruf Amin menghadiri acara haul dan berziarah ke makam Kiai Suhro di Pamekasan. Namun, saat menuju makam tersebut, sekitar pukul 17.35 WIB di Desa Jambringin, belasan mobil iringan Ma'ruf memperlambat laju kendaraan. Pasalnya, mobil tersebut dikerumuni ratusan massa yang meneriakkan nama Prabowo dan membawa atribut capres nomor urut 02 itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ma'ruf yang hendak menuju ke lokasi haul dan makam Kiai Suhro, sempat dilarikan ke salah satu rumah milik Kiai Lukman, sesepuh di Jambringin. Selain menunggu situasi reda, Ma'ruf juga sempat menunaikan ibadah salat Magrib.
Di sana kepada timnya, dia sempat mengatakan. "Mau ziarah kok dilarang," ucap Ma'ruf kepada tim KMA.
Sekitar pukul 18.15 WIB iring-iringan mobil Ma'ruf Amin bisa melaju kembali.
Advertisement