Liputan6.com, Jakarta - Debat Pilpres 2019 sesi terakhir akan dilaksanakan 13 April 2019. Tema yang diangkat adalah ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.
Calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengatakan, isu ekonomi sebenarnya banyak yang bisa dibahas.
"Ekonomi ini luas sekali. Ini bisa menyangkut soal inflasi, soal pertumbuhan, soal investasi, bisa juga menyangkut industrialisasi, neraca perdagangan, mungkin bisa saja muncul," ucap Ma'ruf di Lamongan, Jawa Tengah, Rabu 10 April 2019.
Advertisement
Dia menuturkan, persiapan debat sembari jalan. Sebab, kampanye terbuka dan silaturahmi terus dilakukan hinggga 13 April 2019.
"Ya biasalah, persiapan debat ya sambil jalan. Kan saya namanya berdua dengan Pak Jokowi. Pak Jokowi nanti yang di depan, saya kan tinggal nambahin-nambahin saja," ungkap Ma'ruf.
Dia juga menjelaskan, tak banyak yang disiapkan. Semuanya akan direspons tergantung pertanyaan yang akan diberikan oleh pasangan lawan yakni Prabowo-Sandiaga saat debat Pilpres.
"Kita akan merespons nanti muncul pertanyaan. Jadi kita hanya menduga-duga apa. Pada saatnya muncul itu yang merespons. Kita kan enggak bisa mengatakan ini," pungkas Ma'ruf Amin.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Debat Bukan Hafalan
Sementara itu, Koordinator Tim Panelis Debat Kelima, Mohammad Nasih memastikan, tak akan ada kebocoran soal atau pertanyaan. Karena semua soal atau pertanyaan terkait dengan isu-isu strategis, bukan materi hafalan.
"Soal kita bukan soal hafalan. Kita (mengajukan pertanyaan) isu-isu strategis saja ya, bocor pun tidak. Karena ini isu strategis, ini soal-soal umum saja, saya kira semua orang bisa memahami. Cuma di sisi mana harus ditanyakan, kami sedang pikirkan," ungkap Nasih saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa 9 April 2019.
Menurut Nasih, jika saat debat berlangsung para capres dan cawapres menjawab dengan baik, bukan berarti soal debat bocor. Tapi karena para capres maupun cawapres memahami isu-isu strategis tersebut.
"Jadi kalau nanti ada capres bisa menjawab bagus, dikira bocor, enggak. Ini sekali lagi isu strategis. Semua tahu, apalagi capres. Jadi enggak ada soal kebocoran, karena ini bukan soal hafalan, bukan soal matematika yang ada rumus-rumus," jelas Rektor Universitas Airlangga ini.
Nasih mengatakan, pihaknya ingin membuat suasana debat kelima lebih hidup dan bergairah.
Dengan demikian para pasangan calon bisa mengampanyekan ide dan gagasannya sesuai dengan tema debat yaitu ekonomi, kesejahteraan sosial, investasi keuangan, industri dan perdagangan.
"Soal-soal itu kita akan dorong supaya lebih ramai lagi dengan tetap mengedepankan persatuan, kesatuan, dan kedamaian," pungkasnya.
Advertisement