BPN: Dokter Minta Sandiaga Uno Istirahat Total

Meski begitu, Sandiaga tetap mengawal proses rekapitulasi yang saat ini berada di tingkat kecamatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2019, 07:08 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2019, 07:08 WIB
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno diperiksa dokter karena sakit.
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno diperiksa dokter karena sakit. (foto: dokumentasi tim Sandiaga Uno)

Liputan6.com, Jakarta - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno dikabarkan tengah mengalami sakit lambung dan radang tenggorokan. Hal itu yang menjadi alasan Sandiaga tak muncul mendampingi Prabowo Subianto melakukan deklarasi kemenangan.

Wakil Sekertaris Jenderal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Chandra Tirtawijaya mengatakan, Sandiaga diketahui mengalami radang tenggorokan dan gangguan lambung usai diperiksa Ahli Penyakit Dalam Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Barat, Dokter Kartariadi pada Jumat (19/4) siang.

"Jadi saya berkunjung ke sini untuk menjenguk Calon Wapres Pak Sandiaga Uno yang kebetulan sakit, sudah disuntik dua kali ya, lemes, tapi dia masih bisa bicara. Dia disuruh istirahat total," kata Chandra usai menjenguk Sandiaga di kediaman Jalan Selong, Jakarta Selatan, Jumat (19/4).

Meski begitu, Sandiaga tetap mengawal proses rekapitulasi yang saat ini berada di tingkat kecamatan. Ia pun menitipkan pesan kepada para pendukung serta relawan seluruh partai koalisi untuk juga mengawal proses rekapitulasi.

"Ada beberapa pesan beliau yang harus disampaikan kepada semua partai-partai koalisi dan relawan-relawan. Intinya pertama perjuangan belum selesai, jadi kita harus tetap mengawal apa yang sudah terjadi 17 April yaitu Pilpres," ujarnya.

"Terutama untuk Pilpres harus tetap kita jaga prosesnya, harus tetap semangat untuk mengikuti proses-proses penghitungan suara dari mulai TPS. Sekarang hari ini di kecamatan, kemudian kabupaten/kota sampai ke tingkat nasional," sambung Sandiaga.

 

Pantau C1

sandiaga
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno usai menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid At-Taqwa, Selong, Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Pengawalan proses rekapitulasi yang diinginkannya yakni dengan mencocokan data C1 di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan data yang direkap KPU di Kecamatan. Sehingga, seluruh data yang terinput merupakan data murni sesuai dengan C1 di seluruh TPS.

"Jadi kita fokuskan untuk melaporkan, mengupload semua C1 yang ada, kirim ke Ayo Jaga TPS dan juga kepada lembaga-lembaga yang ada di Badan Pemenangan Nasional. Intinya, bahwa sekarang kita harus tetap konsentrasi untuk menjaga C1 agar kita bisa tetap mengisi atau mengetahui hasil akhirnya. Di mana yang kami yakin bahwa kita akan mendapat kemenangan, jangan sampai catatan akan menjadi tidak berguna atau dicurangi," jelasnya.

"Jadi sekali lagi kepada para relawan juga kepada koalisi partai-partai untuk tetap berjuang untuk tetap menjaga perhitungan suara," tambahnya.

Menurutnya, apa yang disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra terkait klaim kemenangannya hingga mencapai 62 persen tetap menjadi pegangan pihaknya.

"Jadi apa yang disampaikan pak Prabowo itu lah yang menjadi pegangan kita, mudah-mudahan perhitungan internal dengan KPU itu sama. Jadi teman-teman, para relawan, para saksi di TPS dan kecamatan yang sekarang sedang berlangsung tidak beranjak atau tidak sedikit pun lengah," pungkasnya.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya