Gerindra Sebut Prabowo Belum Jawab Ajakan Bertemu dari Jokowi

Sodik mengakui, ajakan rekonsiliasi sangat terbuka dari pihak Jokowi melalui beberapa utusan yang dikirim kubu 02.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jun 2019, 17:08 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2019, 17:08 WIB
Peluk Hangat Jokowi - Prabowo Akhiri Debat Perdana Pilpres 2019
Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Gerindra Sodik Mujahid mengatakan, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto belum mengambil keputusan untuk bertemu dengan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi. Menurutnya, Prabowo masih menimbang ajakan bertemu yang digagas Jokowi.

"Kalau Pak Jokowi sudah terbuka minta rekonsiliasi, tapi kami belum memberikan jawaban sebelum ada proses pengambilan keputusan yang sangat mendalam, sangat komprehensif, sangat lengkap di seluruh jajaran partai," ujar Sodik di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2019).

Sodik mengakui, ajakan rekonsiliasi sangat terbuka dari pihak Jokowi melalui beberapa utusan yang dikirim kubu 02. Namun, kemungkinan Prabowo dan Jokowi segera bertemu belum mendapatkan keputusan.

"Sedang dipertimbangkan dengan amat sangat mendalam, amat sangat komprehensif," kata dia.

Selain itu, Sodik menilai wajar apabila Gerindra sangat dipertimbangkan untuk bergabung dengan kubu pemerintah. Namun, menurutnya belum ada keputusan pimpinan partai.

"Itu adalah dari mereka dan kami hargai, tapi Gerindra ada dua hal, sepanjang yang saya tahu belum ada keputusan, masih ada proses kalau mau mempercepat keputusan silakan langsung ke pimpinan kami," jelasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pantas Masuk Koalisi

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, ada partai di internal koalisi pendukung capres Joko Widodo yang berpendapat Gerindra merupakan partai paling pantas ditawari untuk bergabung apabila koalisi memutuskan menambah anggotanya.

"Ada juga yang berpendapat kalaupun partai koalisi di pemerintahan akan datang mau bertambah, Gerindra pantas ditawari," kata Arsul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2019).

Menurut Arsul, beberapa partai di Koalisi Indonesia Kerja memberikan penghormatan lebih kepada Gerindra. Sebab partai pimpinan Prabowo Subianto itu dianggap bersikap kesatria dalam kontestasi Pemilu 2019.

"Karena dianggap Gerindra lawan kontestasi yang gentle, yang menggunakan jalur sesuai UU untuk kontestasi," kata Wakil Ketua TKN itu.

Terkait tawaran jatah menteri dan sebagainya, Arsul tidak bisa memastikan. Tapi apakah tawaran itu bakal diterima Gerindra atau tidak menjadi persoalan lain.

"Teman-teman Gerindra itu tentu punya pertimbangan politik sendiri, perhitungan sendiri, yang harus kita hormati. Apakah akan menerima atau tidak kalaupun ada tawaran," kata dia.

Koalisi Indonesia Kerja, menurut Arsul, tidak menutup pintu untuk partai oposisi yang berniat bergabung. Termasuk Gerindra, Demokrat, dan PAN.

"Posisi partai di TKN sendiri memang tidak pernah menutup pintu," kata Arsul.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya