Gibran dan Bobby Maju Pilkada 2020, PDIP Samakan dengan AHY

Menurutnya, anak presiden bukan jaminan bisa mulus memenangkan Pilkada.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Des 2019, 22:59 WIB
Diterbitkan 18 Des 2019, 22:59 WIB
AHY dan Gibran
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), ketika berbincang di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/8/2017). (Liputan6.com/Pool)

Liputan6.com, Jakarta Politikus PDIP Trimedya Panjaitan membantah anggapan majunya putra dan menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution di Pilkada 2020 sebagai dinasti politik. Sebab, itu merupakan hak politik setiap warga negara Indonesia.

"Itu kan hak asasi tiap orang, kalau dia merasa cocok, dia maju, masa dia anak presiden, anak ini enggak boleh. Yang penting dia akan diuji rakyat milih dia enggak," ujar Trimedya saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2019).

Menurut Trimedya, anak presiden bukan jaminan bisa mulus memenangkan Pilkada. Sebab siapapun yang maju di pesta demokrasi lima tahunan itu akan ditentukan oleh pilihan rakyat.

Ia pun mencontohkan gagalnya putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Kalau pun bapaknya presiden rakyat enggak memilih kan bisa juga, dan itu pun terjadi pada anaknya Pak SBY, Pak AHY di-endorse sama orangnya juga dengan semangat ternyata rakyat tidak memiliki," katanya.

Anggota Komisi III DPR itu menuturkan, proses Pilkada 2020 harus dijaga bersama agar tidak ada kecurangan. "Jangan sampai dalam proses pemilihan ada galang kekuatan itu, untuk memenangkan itu harus dikontrol oleh rakyat," kata Trimedya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

PDIP Tak Istimewakan Gibran dan Bobby

PDIP Luncurkan Buku Catatan Hukum Akhir Tahun 2018
Ketua DPP PDIP Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan Trimedya Panjaitan berbicara dalam peluncuran buku Catatan Hukum Akhir Tahun 2018 PDIP, Jakarta, Kamis (20/12). Trimedya mengakui banyak kepala daerah PDIP terjaring OTT. (Liputan6.com/FaizalFanani)

Lebih lanjut, Trimedya menegaskan PDIP tidak memberikan keistimewaan kepada Gibran dan Bobby dalam pencalonannya. Partai memperlakukan sama semua bakal calon yang maju melalui PDIP.

"Enggak ada keistimewaan. Saya sudah tanya ke Bambang Pacul Ketua DPD Jateng. Buktinya beliau Ketua DPD berikan keistimewaan yang menerima Ketua DPD dong, dan itu kehormatan anak presiden dan diberikan pada struktur partai yang lain yang menerima, Bambang Pacul di Jakarta," pungkasnya.

 

Reporter: Ronald Chaniago

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya