Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan tingginya partisipasi pemilih dalam pemungutan suara 9 Desember 2020 mendatang di tengah pandemi COVID-19 menjadi ukuran keberhasilan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Ibu Kota Jawa Tengah ini.
"Kami menghadapi situasi rumit di tengah pandemi. Oleh karena itu upaya yang dilakukan tidak hanya mewujudkan pilkada yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil saja, tetapi juga partisipasi tinggi," kata wali kota saat rapat koordinasi persiapan Operasi Mantab Praja Candi 2020 tingkat Polrestabes Semarang, Rabu, 19 Agustus 2020.
Hendrar menyebut banyak tantangan yang dihadapi dalam upaya menyukseskan Pilkada Kota Semarang ini. Menurutnya, etidaktahuan warga soal pelaksanaan pilkada menjadi penyebab warga tidak datang ke TPS untuk memberikan suara.
Advertisement
"Perlu jejaring yang harus menyampaikan ke masyarakat," katanya dilansir Antara.
Tantangan lain, karena adanya pandemi COVID-19 yang menyebabkan masyarakat kini lebih sensitif.
Oleh karena itu perlu adanya kekompakam para pemangku kewilayahan agar masyarakat yakin jika TPS yang akan digunakan aman, bersih, dan sehat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Target Partisipasi Pemilih
Sementara itu, Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom mengatakan partisipasi pemilih dalam dua kali pilkada terakhir selalu berada di bawah 70 persen.
"Tidak pernah sampai angka 70 persen," tambahnya.
Meski demikian, ia mengaku optimistis target partisipasi pemilih sebesar 77,5 persen pada pilkada serentak ini bisa terealisasi.
Advertisement