Wagub DKI: Pilkada dan Kenaikan Covid-19 Tidak Ada Korelasinya

Ariza menyatakan, korelasi antara Pilkada serentak dengan angka penularan Covid-19 memang tidak ada.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Okt 2020, 14:14 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2020, 14:10 WIB
Wagub DKI Cek RSUD Pasar Minggu
Aktivitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) khusus Covid-19 di Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (3/10/2020). RSUD Pasar Minggu menjadi salah satu rumah sakit daerah yang sudah 100 persen hanya melakukan perawatan corona. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menko Polhukam Mahfud Md menyebut DKI Jakarta menjadi juara atau posisi tertinggi tingkat penularan virus Corona meski tidak menggelar Pilkada serentak.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, pernyataan Mahfud bukan bermaksud menyentil Pemda DKI, melainkan untuk mencontohkan tidak ada hubungan antara Pilkada dan angka Covid-19.

"Yang dimaksud pak Mahfud adalah antara corona sama Pilkada yang tidak berkorelasi langsung gitu tidak otomatis kalau ada Pilkada ada Corona,"kata Ariza di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (4/10/2020).

Ariza menyatakan, korelasi antara Pilkada serentak dengan angka penularan Covid-19 memang tidak ada.

"Tidak ada hubungannya Pilkada dengan Corona," ucapnya.

Politikus Gerindra itu menyebut selama patuh protokol kesehatan maka penularan bisa dicegah.

“Sejauh kalau Pilkada dilaksanakan melaksanakan protokol covid dan tidak akan menjadi klaster baru,” terangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kuncinya 3 M

Ariza mencontohkan apabila masyarakat masih abai 3M, maka apa pun kegiatannya tidak hanya Pilkada, maka berpotensi menjadi klaster baru Covid-19.

"Apa pun kegiatannya, jangankan Pilkada ya, hari-hari kita juga para tidak melaksanakan protokol covid kesehatan tidak melaksanakan 3 M, yang terjadi penyebaran penularan," ujarnya.

"Jadi semuanya bukan pada kegiatannya, tapi sejauh mana kita bisa melaksanakan protokol covid kalau kita melanggar protokol covid apapun kegiatannya tentu akan menjadi klaster baru. Untuk itu kita minta yang paling penting adalah memastikan di semua kegiatan apapun mari kita melaksanakan protokol covid," ia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya