Jelang Pilkada, SBY Ingatkan Agar Masyarakat Tak Terbelah

Memetik pelajaran dari negeri Paman Sam itu, SBY berpesan kepada penguasa untuk menjaga bangsa Indonesia supaya tak terpecah. Terlebih Indonesia akan menyelenggarakan Pilkada 2020.

oleh Yopi Makdori diperbarui 28 Nov 2020, 14:26 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2020, 14:26 WIB
20161102-Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Gelar Jumpa Pers di Cikeas-Bogor
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menggelar jumpa pers di Cikeas, Bogor, Rabu (2/11). Presiden ke-6 RI itu menyampaikan tanggapannya terkait berbagai isu nasional, keamanan dan politik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut mengomentari terbelahnya masyarakat Amerika Serikat (AS) imbas pemilu 2020 lalu. Memetik pelajaran dari negeri Paman Sam itu, SBY berpesan kepada penguasa untuk menjaga bangsa Indonesia supaya tak terpecah. Terlebih Indonesia akan menyelenggarakan Pilkada 2020.

"Bangsa kita ini bangsa yang majemuk, sejak merdeka selalu ada perbedaan. Konflik, benturan di sana sini, oleh karena itu siapa pun yang memimpin Indonesia, pemerintahan mana pun yang sedang mengemban amanah, jagalah. Jangan sampai bangsa ini terbelah, divided," sebut SBY yang dikutip melalui tayangan video yang diunggah lewat fanspage Facebook pribadinya, Sabtu (28/11/2020).

Menurut SBY, akan mahal harga yang akan dibayar untuk kembali menyemen rasa persatuan di tengah masyarakat.

Geliat perpecahan, kata SBY terlihat sejak Pilkada 2017. Di mana terdapat polarisasi yang tajam di tengah masyarakat Indonesia.

"Identitas menjadi unsur utama dalam politik, dalam kontestasi pilkada, bahkan pemilu pada tingkat nasional. Ini tidak bagus," katanya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jangan Ada Politik Identitas

Sebabnya menurut SBY sebuah bangsa yang telah terbelah akan sulit untuk direkatkan kembali. Ia mengharapkan supaya ke depannya tak ditemui lagi politisi atau partai politik yang gandrung akan politik identitas.

"Dan jangan sampai ya ke depan nanti ada politisi, ada partai-partai politik atau siapa pun di antara kita yang menyenangi politik identitas, yang menyenangi polarisasi politik yang tajam ini untuk kepentingan politiknya, tidak bagus. Itu sangat berbahaya," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya