Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) dinilai berhasil melakukan kerja nyata dalam melayani masyarakat. Hal tersebut berdampak dengan terus meningkatnya elektabilitas PAN dalam sejumlah hasil survei beberapa waktu terakhir.
Pengamat Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menilai, PAN berpeluang memberi kejutan meski dalam sejumlah survei menunjukkan masih di bawah ambang batas parlemen. Menurutnya, partai Islam seperti PAN kerap kali memberi kejutan.
Baca Juga
“Kecenderungan partai-partai Islam itu kan memang tidak terprediksi sebenarnya. Beda dengan partai nasionalis yang memang mereka sudah terukur,” kata Wasisto dikutip Jumat (23/6/2023).
Advertisement
Berdasarkan hasil sejumlah survei, PAN memang masih berada di bawah ambang batas parlemen. Namun, elektabilitas PAN selalu menunjukkan angka yang positif dengan selalu bergerak naik.
Berdasarkan survei Litbang Kompas bahkan memotret elektabilitas PAN naik 100 persen. Pada survei Litbang Kompas bulan mei, elektabilitas PAN menyentuh angka 3,2 persen, naik 100 persen dari bulan januari yang berada di 1,6 persen.
Pada survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas PAN juga menunjukkan tren yang positif. Pada survei bulan mei elektabilitas PAN ada di angka 3,1. Pada survei bulan April, elektabilitas PAN mencapai 2,0 persen, meningkat 100 persen dari bulan Maret yang berada di 1,0 persen.
Bahkan, dalam rilis survei Political Opinion (IPO) bulan Juni berhasil merekam elektabilitas PAN yang berada di angka 5,0 persen. Raihan tersebut berhasil mengalahkan partai sesama Islam lainnya yakni PKS yang hanya meraih 4,8%.
Lebih lanjut, Wasisto menyebut PAN memiliki basis yang kuat di segmen pemilih musim urban. Hal tersebut dapat dimaksimalkan PAN untuk mendulang suara yang banyak.
“PAN selain memperkuat sisi muslim urbannya juga merekrut tokoh-tokoh publik untuk bisa menarik perhatian pemilih,” ucap Wasisto.
Strategi Konkret PAN Bantu Rakyat Gaet Pemilih Pemilu 2024
Langkah Partai Amanat Nasional (PAN) merekrut sejumlah influencer dipuji karena mampu berpikir out of the box. Cara PAN tersebut dinilai sesuai dalam upaya konkret membantu meringankan beban masyarakat Tanah Air.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan strategi PAN tersebut sah-sah saja dalam kondisi demokrasi Indonesia saat ini. Menurutnya, langkah PAN tersebut memang sudah seharusnya diambil oleh para partai politik.
“Strategi merekrut influencer mungkin bagian dari strategi yang out of the box,” kata Ujang dikutip Jumat (23/6/2023).
Ujang mengatakan PAN dapat mengandalkan influencer dalam melakukan sosialisasi dan kampanye ke tengah-tengah masyarakat. Hal tersebut dinilai efektif karena tingkat keterkenalan influencer terbilang tinggi, khususnya di anak muda.
“Bahwa sesungguhnya influencer dibutuhkan untuk bisa memperkenalkan PAN,” ucap Ujang.
Lebih lanjut, Ujang mengatakan langkah PAN dapat dimaknai positif oleh kalangan anak muda. Bahkan, PAN berpeluang besar dipersepsikan menjadi partai anak muda pada akhirnya.
“Bisa menyosialisasikan PAN, begitu juga untuk bisa mengkampanyekan PAN di tengah-tengah pemilih khususnya pemilih milenial,” ungkap Ujang.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Leo Agustino menilai pemulihan yang dipimpin Partai Amanat Nasional (PAN) cukup solid. Ini adalah cerminan partai politik yang terbuka dan modern.
Dia mengamati, sistem rekrutmen PAN terutama ditujukan untuk generasi muda. Menurutnya, pendekatan itu mampu memperkuat basis dan popularitas PAN yang kokoh sebagai partai politik (Parpol).
"Perlu adanya kaderisasi yang solid, sehingga ketika ada kampanye mereka bisa menjawab visi misi partai," ujar Leo, Rabu (21/6/2023).
Sehingga dia menyebut apa yang dilakukan PAN dalam merekrut generasi muda sebagai langkah yang tepat.
Advertisement