Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto tak masalah apabila pemilihan presiden (Pilpres) 2024 diikuti oleh empat pasang capres-cawapres. Dia meyakini masyarakat dapat menilai pemimpin yang baik untuk Indonesia ke depan.
"Tidak ada masalah, mau satu pasang, mau dua pasang, tiga pasang, empat pasang. Yang penting rakyat yang menilai. Rakyat yang memberi keputusan. Kita hormati keputusan rakyat. Kita mau berkuasa atas izin rakyat," kata Prabowo saat menghadiri deklarasi dukungan dari Partai Gelora di Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023).
Baca Juga
Dia mengatakan, setiap ucapan dan perbuatan tokoh politik dapat dinilai masyarakat. Terlebih, saat ini teknologi sedang berkembang sehingga setiap informasi mudah tersebar ke masyarakat.
Advertisement
"Sekarang jamannya teknologi informatika. Jadi ada sosial media, ada segala macam di mana rekam jejak, rekam data sudah ada di situ," ujarnya.
Prabowo menyampaikan apabila menjadi presiden, ada 12 fokus kebijakan yang akan dilakukannya. Menurut dia, tantangan Indonesia saat ini adalah masalah kemandirian pangan sehingga tak bergantung pada negara lain.
"Tantangan kita tentunya masalah pangan, pangan ini harus kita swasembada, kita harus produksi pangan kita sendiri, di bumi Indonesia, tidak boleh tergantung bangsa lain," ujarnya.
Dia menekankan Indonesia juga harus bisa menjaga energi di dalam negeri. Prabowo yakin Indonesia bisa menghasilkan energi sendiri dari kelapa sawit, tebu, hingga aren.
"Kita pakai kelapa sawit buat bikin solar, tidak perlu import, manakala kita diberi mandat dari rakyat kita tidak akan impor dari mana pun, kita hasilkan dari bangsa kita sendiri," tutur Menteri Pertahanan itu.
Tak Masalah Sering Dibohongi dan Dikhianati
Calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto berbicara soal dirinya yang sering dibohongi dan dikhianti oleh pihak tertentu. Prabowo tak peduli dengan hal itu asalkan bukan dirinya yang berbohong dan berkhianat.
"Ada wartawan (bertanya) mau pancing saya, 'Pak Prabowo kok sering dibohongi ya, dan sering dikhianati ya'. Saya jawab spontan, boleh Prabowo dibohongi, boleh Prabowo dikhianati, asal jangan Prabowo membohongi dan Prabowo berkhianat," katanya saat menghadiri deklarasi dukungan dari Partai Gelora di Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023).
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengingatkan bahwa semua perbuatan dan ucapan-ucapan tokoh politik akan dinilai oleh masyarakat. Untuk itu, Prabowo tak khawatir apabila dikhianti oleh pihak tertentu sebab masyarakat yang akan menilai.
"Nanti rakyat yang akan melihat kita, rakyat yang akan menilai kita. Sekarang rekayasa ini, rekayasa itu. Ulah ini ulah itu, tidak ada masalah. Rakyat yang akan menilai kita. Rakyat dan sejarah," ucap Prabowo.
"Jangan mengira perbuatan kita tidak dinilai rakyat. Jangan dikira ucapan-ucapan kita tidak dipelajari oleh rakyat," sambung mantan Danjen Kopassus ini.
Prabowo mengatakan tak mudah menjadi seorang ketua umum partai politik, sebab banyak ucapannya yang dipelintir. Kendati begitu, dia tak masalah karena saat ini ada media sosial yang merekam jejak dan data.
"Sekarang jamannya teknologi informatika. Jadi ada sosmed, ada segala macam di mana rekam jejak rekam data sudah ada di situ," ucap Prabowo Subianto.Â
Advertisement