Survei Cawapres Poltracking: Erick Thohir 19%, Sandiaga 15,7%, AHY 10,2%

Elektabilitas cawapres di bawah Erick Thohir, Sandiaga, dan AHY, ada nama Ridwan Kamil, Cak Imin, Gibran, Mahfud Md, hingga Khofifah.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 07 Okt 2023, 13:40 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2023, 13:40 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Manteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menparekraf Sandiaga Uno, dan Manteri BUMN Erick Thohir masuk dalam bursa cawapres 2023. (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis elektabilitas bakal calon wakil presiden (Cawapres) 2024. Hasilnya, Menteri BUMN Erick Thohir mendapat elektabilitas tertinggi mengalahkan kandidat bakal cawapres lainnya seperti Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Dalam simulasi 11 nama calon wakil presiden, Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas 18,6%, diikuti Sandiaga Uno 15,7% dan AHY 10,2%," kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda dalam konferensi pers daring, Sabtu (7/10/2023).

Sementara di posisi keempat ada Ridwan Kamil dengan elektabilitas 9,1%, Bacawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berada di posisi kelima dengan 7,6%.

Sementara elektabilitas Gibran Rakabuming Raka berada di angka 7,3%, Mahfud Md 6,6%, dan Khofifah Indar Parawansa 3,7%.

Tren elektabilitas kandidat cawapres 2024 juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil survei pada Juli 2023 lalu.

“Elektabilitas Erick Thohir meningkat dari 18,1% menjadi 19%. Sandiaga meningkat dari 15,3% menjadi 15,7%. Sementara elektabilitas AHY dari 8,4% menjadi 10,2% dan elektabilitas Cak Imin meningkat dari 6,3% menjadi 8,1%,” kata dia.

Survei Capres 2024

Poltracking Indonesia juga merilis hasil survei tentang elektabilitas bakal calon presiden (capres) 2024. Hasil survei terbaru menunjukkan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto unggul dengan 38,9%, sementara Ganjar Pranowo: 37% dan Anies Baswedan berada di posisi buncit 19,9%.

"Selisihnya di antara Prabowo-Ganjar 1,4%, sementara Anies cukup jauh tertinggal dari Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dalam simulasi individu ya," kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda, dalam rilis daring, Sabtu (7/10/2023).

 

Elektabilitas 3 Capres Meningkat

3 Tokoh yang menyatakan bakal maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2024, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
3 Tokoh yang menyatakan bakal maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2024, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Menurut Hanta, elektabilitas ketiga capres mengalami peningkatan dibandingkan survei bulan Juli lalu. Eelektabilitas Prabowo meningkat dari 37,5% menjadi 38,9%. Sementara Ganjar naik dari 35,9% menjadi 37% dan Anies Baswedan dari 15,3% menjadi 19,9%.

"Tapi yang penting adalah kita lakukan survei bulan Juli, tiga capres yang menjadi poros utama mengalami kenaikan bervariasi. Misal Prabowo ada sekitar 1,4%. Kemudian Ganjar Pranowo ada di 1,1% kemudian yang agak lumayan kenaikannya sekitar 4%," kata dia.   

Sementara tren kenaikan elektabilitas tertinggi adalah Anies dibandingnkan capres lainnya.

"Ketiga capres yang agak naik Anies Baswedan. Kita tahu sebelum pengambilan data ada deklarasi cawapres Anies Baswedan," pungkasnya. 

Adapun survei ini dilakukan pada 3-9 September 2023, menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung dengan responden. Sementara Margin of error survei +- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. 

Prabowo Menang Head to Head Lawan Ganjar atau Anies

Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
3 Tokoh yang menyatakan bakal maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2024, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto terbukti mengantongi keunggulan jika berhadapan dengan Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dalam skema head to head.

Berdasarkan kepada hasil survei terbaru yang dikeluarkan Poltracking Indonesia, Prabowo masih terlalu tangguh baik bagi Ganjar dan juga Anies.

Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi mengungkapkan jika pilpres berlangsung dua putaran, Prabowo sukses mengandaskan Ganjar dan juga Anies. Jika berhadapan dengan Anies, Prabowo berhasil mendapatkan dukungan tertinggi sebesar 51,2 persen, sedangkan Anies 28,3 persen.

“Sementara itu head to head yang lain adalah Prabowo dan Anies. Yang menarik adalah Prabowo unggul bahkan jika dua putaran terjadi dengan asumsi Cawapres berlaku konstan Prabowo unggul 51,2 persen, itu kalau menggunakan threshold, pemilu 50 persen, itu sudah mayoritas, kemudian Anies 28,3 persen. Pemilih yang tidak memilih dua – duanya itu ada di 20,5 persen,” kata Arya dalam paparan rilis survei nasional Poltracking Indonesia bertajuk Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres-Cawapres 2024 yang diadakan secara daring, Sabtu (7/10).

 

Prabowo dan Ganjar Lebih Kuat dari Anies

Jokowi
Jokowi melakukan blusukan ke Pasar Pekalongan bersama Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Kemudian, di sisi yang lain, jika berhadap-hadapan dengan Ganjar, Prabowo kembali unggul jauh. Di dalam rilis terbaru Poltracking periode 3–9 September 2023 tersebut, Prabowo berhasil mendapatkan dukungan dengan total suara sebesar 46,1 persen.

“Lalu yang menarik jika kita hadap–hadapkan capres terkuat ya Prabowo dan Ganjar yang memang neck to neck, jika kita hadap hadapkan di sini praktis jaraknya kemudian melebar di luar margin, jadi ini di luar 2,9 persen, unggul Prabowo di angka 46,1 persen kemudian Ganjar 39,8 persen, yang menjawab tidak tahu di angka 14,1 persen,” tuturnya.   

Arya menjelaskan, jika dilihat dari survei Poltracking head to head sebelumnya antara Prabowo dan Anies ada para pemilih yang tidak tahu dan tidak menjawab sebesar 20,5 persen.

Ia melanjutkan, besarnya angka pemilih yang tidak tahu dan tidak menjawab itu kemungkinan besar merupakan para pemilih Anies yang beralih mendukung Prabowo.

Infografis Bursa Cawapres Pendamping Anies-Ganjar-Prabowo. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bursa Cawapres Pendamping Anies-Ganjar-Prabowo. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya