Liputan6.com, Jakarta - Mantan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko menilai, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto harus meminta izin kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri apabila ingin menggandeng Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden. Sebab status Gibran sampai hari ini merupakan kader PDIP.
Sehingga menurutnya, tidak tepat jika Prabowo hanya meminta izin kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai ayah dari Gibran.
Baca Juga
"Kalau memang Pak Prabowo mau ambil Mas Gibran, bukan tanya pada bapaknya. Tapi tanya kepada ketumnya Bu Megawati Soekarnoputri," ujar Budiman ditemui di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Advertisement
Prabowo tidak tepat jika hanya konsultasi dengan Jokowi yang dianggap sebagai mentornya untuk menggandeng Gibran. Paling tepat adalah meyakinkan Megawati untuk mengambil kadernya.
"Saya pikir itu ya jadi menurut saya jangan lihat hubungnya Pak Jokowi Pak Prabowo, Pak Prabowo minta konsultasi Pak Jokowi. Saya kira justru yang paling dekat adalah Pak Prabowo bertanya kepada ketumnya Mas Gibran yaitu PDIP yaitu Megawati Soekarnoputri, menurut saya pak Jokowi tidak dalam layak atau tidak ditanya," jelas Budiman.
Konsultasi dengan Parpol Pengusung
Dia mengungkap pembicaraan dengan Prabowo soal cawapres. Prabowo menyampaikan akan konsultasi dengan partai politik pengusungnya juga dengan Jokowi.
"Saya pernah ngobrol dengan Pak Prabowo tentang ini jauh sebelum putusan MK, beliau katakan meskipun itu adalah hak prerogatif saya, tapi akan saya konsultasikan dengan partai-partai politik. Kemudian ketika saya bertanya bagaimana dengan Pak Jokowi, bagi beliau ya mentor. Namanya mentor itu memberi masukan tapi bukan menentukan. Yang menentukan adalah Pak Prabowo Subianto sendiri," jelas Budiman.
Menurutnya, Prabowo cocok untuk menggandeng Gibran sebagai calon wakil presiden. Karena Budiman memandang menteri pertahanan itu cocok berpasangan dengan sosok yang lebih muda.
"Memang beliau mengingat usia beliau yang sudah senior, memang layak didampingi oleh yang lebih muda. Apakah jauh lebih muda atau setengah lebih muda, saya pikir posisi itu boleh saya katakan prerogatif nya Pak Prabowo," jelas Budiman.
Advertisement
Cawapres Prabowo Mengerucut ke Gibran dan Khofifah
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengungkap nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto telah mengerucut.
Ketiga kandidat itu yakni, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Yusril Ihza Mahendra.
"Tinggal Pak Gibran, Bu Khofifah dan saya barangkali. Mungkin ya tiga itu dipertimbangkan," ujar Yusril di Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Pakar hukum tata negara ini mengatakan, setelah ada perubahan syarat calon presiden dan calon wakil presiden berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi, menguatkan Gibran menjadi cawapres.
"Setelah ada Pak Gibran, diubahnya putusan MK ini ya memang mengarah ke sana," kata Yusril.
Yusril mengatakan keputusan soal nama calon wakil presiden akan diputuskan Prabowo bersama ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju. Setelah putusan MK, kata Yusril, belum dijadwalkan kapan Prabowo akan mengumpulkan ketua umum partai.
"Kita serahkanlah sepenuhnya kepada rapat musyawarah Koalisi Indonesia Maju untuk memutuskan siapa yang akan maju mencalonkan," kata Yusril.
Â
Reporter:Â Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com