Makan Bergizi Gratis untuk Anak Sekolah, Bagaimana Nasib Anak Putus Sekolah? Ini Penjelasan BP Taskin

Seiring bergulirnya program MBG, respons masyarakat pun beragam. Mulai ada yang menilai program MBG tidak efisien, terlebih belum menjangkau anak yang tidak bersekolah atau putus sekolah.

oleh Moch Harunsyah diperbarui 10 Jan 2025, 19:48 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2025, 19:48 WIB
Pelaksanaan program (MBG) di SDN Lengkong Wetan 1, Kota Tangerang Selatan (Istimewa)
Pelaksanaan program (MBG) di SDN Lengkong Wetan 1, Kota Tangerang Selatan (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bergulir. MBG juga sudah mulai menyasar Ibu-ibu hamil. Meski demikian, program MBG untuk anak sekolah baru diselenggarakan di 26 provinsi saja, pada Senin 6 Januari 2025 kemaren.

Seiring bergulirnya program MBG, respons masyarakat pun beragam. Mulai ada yang menilai program MBG tidak efisien, terlebih belum menjangkau anak yang tidak bersekolah atau putus sekolah.

Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko memastikan program MBG juga akan menjangkau anak-anak yang putus sekolah. Evaluasi pun terus dilakukan.

"Intinya tiap generasi muda akan dijangkau program makan bergizi gratis, termasuk anak anak putus sekolah. Karena bagaimanapun mereka generasi muda yang jadi angkatan kerja produktif, tapi diutamakan bagi yang dari kalangan miskin. Tapi ini dilakukan secara bertahap. Prioritas bagi ibu-ibu hamil, balita dan mereka yang bersekolah/belajar untuk tahap sekarang sambil terus dievaluasi dan dimonitor," jelas dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (10/1/2025).

Malah, kata dia, Presiden Prabowo juga tengah menyiapkan membangun sekolah gratis untuk masyarakat miskin. Dengan begitu anak-anak yang tadinya putus sekolah dan dari kalangan tidak mampu atau miskin, mendapat manfaat MBG sekaligus pendidikan yang layak.

"Khusus tentang yang putus sekolah, Presiden Prabowo sudah rencanakan mengasramakan anak-anak seperti itu untuk lanjut sekolah sehingga mau tak mau akan jadi bagian yang disasar oleh program MBG," kata dia.

Menurutnya, pembangunan sekolah gratis ini juga bagian program dari BP Taskin. Dimana salah satu targetnya menjadikan anak-anak yang tadinya memiliki keterbatasan dan tidak memiliki pengetahuan menjadi sumber daya yang mampu bersaing dan unggul dalam kemandirian.

"Iya betul. Boarding school atau sekolah-sekolah berasrama bagi anak-anak yang putus sekolah. Ini program dari BP Taskin, mengentaskan kemiskinan, khususnya menjadikan anak-anak atau generasi muda miskin untuk naik kelas sosialnya lewat jalur pendidikan," terang dia.

 

Sekolah Berasrama Gratis

Budiman Sudjatmiko
Menurut dia, dengan begitu tidak hanya individu anak itu sendiri yang mandiri dalam ekonomi, tapi juga mampu menggerakkan lingkungan tempat tinggalnya menjauh dari jurang kemiskinan.

Mantan aktivis 1998 ini juga berujar, sekolah berasrama gratis yang dibangun nantinya itu tidak hanya sekedar menerima kurikulum sekolah pada umumnya.

"Diutamakan untuk menciptakan jiwa dan keterampilan kewirusahaan sosial dalam arti mereka jadi manusia inovatif dan profesional untuk bisa mengentaskan keluarga dan lingkungan sosial terdekatnya yang miskin di kantong-kantong kemiskinan," imbuh dia.

Menurut dia, dengan begitu tidak hanya individu anak itu sendiri yang mandiri dalam ekonomi, tapi juga mampu menggerakkan lingkungan tempat tinggalnya menjauh dari jurang kemiskinan.

"Sehingga bisa jadi sumber-sumber baru pertumbuhan ekonomi karena menurut BP Taskin, kantong-kantong kemiskinan akan kami prioritaskan disasar untuk menerima investasi bisnis dan bakal tercipta ekosistem bisnis, akibat jiwa kewirausahaan sosial yang tumbuh di kalangan generasi muda miskin peserta didik tadi. Yang dampak sosialnya besar di masing-masing kantong kemiskinan tadi," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya