Anies Baswedan dan Cak Imin Hadiri HUT Partai NasDem

Pasangan bakal capres dan cawapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin hadir dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 Partai NasDem.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 11 Nov 2023, 11:45 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2023, 11:44 WIB
Pasangan bakal capres dan cawapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin hadir dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 Partai NasDem.
Bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan hadir dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 Partai NasDem. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta Pasangan bakal capres dan cawapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin hadir dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 Partai NasDem. Acara tersebut diselenggarakan di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, (11/11/2023).

Pantauan lapangan, Anies tiba pada pukul 10:50 WIB. Terlihat, Anies mengenakan kemeja putih dibalut denga jas biru dongker.

Kedatangan disambut kader, simpatisan dan sejumlah pengurus Partai NasDem, seperti Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali, Sekjen DPP Partai NasDem Hermawi Taslim.

Anies kemudian turun dari mobil. Dia menyalami dan melemparkan senyum ke kader dan pengurus yang hadir dalam acara HUT Partai NasDem.

Teriakan "Anies Presiden" pun menggema mengiringi langkah masuk ke dalam NasDem Tower.

"Anies Presiden, Anies Presiden," teriak kader Partai NasDem.

Tak berselang lama, giliran Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang datang pada pukul 10.53 WIB. Ia mengenakan kemeja putih berbalut jas hitam dan peci hitam.

Cak Imin langsung memberikan ucapan selamat ulang tahun sembari menyalami beberapa kader Partai NasDem.

"Selamat ulang tahun ya," kata Cak Imin.

Beberapa kader Partai NasDem mengajak Cak Imin bercanda.

"Tak bahaya ta," kata beberapa kader disambut tawa Cak Imin.

HUT ke-12 Partai NasDem akan dibuka oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Acara tersebut mengangkat tema Tegar Di Jalan Restorasi Menuju Perubahan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Curhat Anies tentang Nasdem

Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan mengaku bertahun-tahun mendapat tekanan dari Partai NasDem, khususnya saat Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta dan selama menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Namun begitu, semangat perubahan malah membuatnya diusung oleh partai tersebut menjadi bakal capres di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

"Kami melihat agenda utamanya adalah bukan tentang saya, bukan tentang Gus Imin, bukan. Kami ini dalam situasi mendapatkan amanat. Kami tidak mendirikan sebuah partai, kami tidak mengumpulkan dana untuk mengambil kewenangan. Kami mendapatkan panggilan, berbagai partai memutuskan kami ingin Indonesia berubah. Dan mereka yg menginginkan perubahan itu mengalami tantangan luar biasa," ujar Anies di Rakernas LDII, Ponpes Minhaajurrasyidiin, Jakarta Timur, Kamis (9/11/2023).

Anies Baswedan mengulas saat Pilkada DKI Jakarta, Partai NasDem mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

 


Ada Tantangan Besar

Namun setelah dirinya memenangkan pertarungan demokrasi dan memimpin Ibu Kota, kinerjanya pun dapat dilihat secara objektif.

"Kalau saya ceritakan Partai NasDem itu yang pertama mendukung menominasikan. Saya bukan anggota NasDem, dan Partai NasDem itu Pilkada DKI mendukungnya Pak Basuki, dan bertahun-tahun saya digebukin terus sama partai dan televisinya," ucap dia.

"Tapi apa yang terjadi, justru mereka melihat apa yang dikerjakan di Jakarta dan mereka memutuskan untuk melakukan perubahan. Dan ketika mereka melakukan perubahan tantangannya menjadi besar," sambung Anies.

Menurut Anies, tantangan besar bagi pihak yang ingin melakukan perubahan, disalahpahami oleh berbagai pihak. Hasilnya, kata dia, terjadi tekanan dan gangguan yang sangat besar serta berat, termasuk dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Kenapa, karena ada pemegang status quo yg tidak ingin perubahan. Itulah sebabnya muncul tantangan yang amat besar. Sementara perubahan yang mau didorong itu bukan perubahan pergantian orangnya, perubahan paradigma," kata dia.

"Perubahan cara kita mengelola negeri ini, cara kita memandang pembagian sumber daya di negeri ini. Karena kita ingin setiap kita bisa menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri. Bukan kita menjadi pembuka pintu yang di luar untuk masuk ke dalam saja," Anies menandaskan.

 


Soal Timnas Pemenangan Anies Baswedan dan Cak Imin

Bakal cawapres Koalisi Perubahan, Cak Imin hadir dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 Partai NasDem. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
Bakal cawapres Koalisi Perubahan, Cak Imin hadir dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 Partai NasDem. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Partai NasDem memastikan beberapa hari lagi bakal mengumumkan nama ketua Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Meski tidak dijelaskan lebih lengkap kapan pengumuman akan dilakukan.

"Kita tunggu saja, kan sebentar lagi, tinggal beberapa hari lagi," kata Ketua DPP NasDem Effendi Choirie di kantor DPP NasDem, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Menurut politikus yang akrab disapa Gus Choi ini, tidak ada hambatan sama sekali dalam membentuk struktur Tim Nasional Pemenangan AMIN.

Kendati sampai hari ini hanya Timnas AMIN saja yang belum mengumumkan siapa ketuanya.

"Enggak ada. Enggak ada hambatan apapun. Enggak ada kendala. Betul saya katakan enggak ada," katanya.

Sementara, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengungkap sosok ketua Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Sosok tersebut adalah rakyat biasa, bukan pengusaha dan bagian dari penguasa.

"Kita bukan dari unsur penguasa dan pengusaha. Kita cari rakyat biasa yang Punya kemampuan yang besar untuk mengolaborasi kekuatan rakyat. Kita cari figur rakyat biasa saja," ujarnya di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (3/11/2023).

Jazilul tidak mengungkap siapa orangnya dan apakah sosok tersebut berasal dari internal koalisi atau eksternal. Yang pasti, sosok ketua Timnas AMIN bukan bagian dari oligarki.

"Orang partai kan juga rakyat biasa. maksudnya kami tidak mengambil tokoh-tokoh ternama dari dunia usaha. Kalau bahasa sekarang bukan bagian dari oligarki," ujar wakil ketua DPR RI ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya