PDIP Sebut Jokowi dan Ganjar Satu Nafas soal Pupuk Bersubsidi, Beda dengan Prabowo

Hasto menilai, Ganjar Pranowo berupaya menyempurnakan segala program baik yang dicanangkan Jokowi. Termasuk memperbaiki dan menaikkan daya kegunaannya bagi kepentingan rakyat.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 15 Des 2023, 16:34 WIB
Diterbitkan 15 Des 2023, 16:34 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo Satu Nafas soal Pupuk Bersubsidi (Nanda Perdana Putra).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menyatakan untuk mempermudah para petani memeroleh pupuk subsidi, salah satunya tidak perlu lagi menunjukkan Kartu Tani, namun cukup memperlihatkan KTP. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun menyatakan upaya tersebut senafas dengan program yang berusaha diwujudkan calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo.

“Ya itu Pak Jokowi membantu Pak Ganjar, Pak Jokowi di belakang Pak Ganjar. Maka ketika Pak Ganjar di NTT kemudian Pak Jokowi ke NTT, itu kan artinya rakyat melihat Pak Jokowi di belakang Pak Ganjar,” tutur Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023).

Hasto menilai, Ganjar Pranowo berupaya menyempurnakan segala program baik yang dicanangkan Jokowi. Termasuk memperbaiki dan menaikkan daya kegunaannya bagi kepentingan rakyat. 

“Apa yang disampaikan Pak Ganjar tentang KTP Sakti ternyata senafas dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi. Bahkan dari polling yang kami lakukan, mencermati seluruh pemberitaan suara-suara dari rakyat di dalam debat kemarin menunjukan bahwa Pak Prabowo bukanlah Pak Jokowi,” jelas dia.

Prabowo Subianto, lanjut Hasto, tampil sebagaimana jati dirinya yang dipoles dengan sosok gemoy. Namun, hal itu tidak menunjukkannya sebagai representasi penerus Jokowi.

“Debat telah mengembalikan suatu karakter asli dari Pak Prabowo. Sehingga Pak Prabowo bukanlah Pak Jokowi,” Hasto menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sederhanakan Prosedur Untuk Dapat Pupuk Bersubsidi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemerintah telah menyederhanakan prosedur bagi para petani yang membutuhkan pupuk bersubsidi.

Jika sebelumnya petani harus menunjukkan Kartu Tani untuk bisa memperoleh pupuk bersubsidi, saat ini di sejumlah daerah tertentu petani hanya tinggal menunjukkan KTP untuk mendapat pupuk bersubsidi.

"Saya sudah menyetujui untuk pembelian pupuk asal di KTP ada tulisan 'petani' silakan itu dipakai (untuk mendapat pupuk bersubsidi). Jadi bisa pakai Kartu Tani bisa juga memakai KTP," kata dia dikutip dari Antara, Rabu (13/12/2023).

Fokus pemerintah untuk menangani isu pupuk ini dianggapnya penting guna meningkatkan produksi pangan di Indonesia.

"Kalau nanti produksinya melimpah ini pasti untuk para petani senang," tutur Jokowi.

Selain untuk meningkatkan produksi, perluasan akses pupuk bersubsidi untuk para petani diharapkan bisa menekan dampak fenomena El Nino yang berujung pada impor hasil pertanian.


Percepat Tanam

Dia juga meminta kepada para petani untuk mempercepat tanam agar Indonesia kembali bangkit dengan meletakkan pondasi yang kuat untuk mewujudkan swasembada.

Selain itu, Jokowi juga berjanji akan menambah subsidi pupuk, guna menjawab keluhan para petani soal kelangkaan pupuk yang mereka alami.

Menurut Jokowi, isu pupuk akan segera diselesaikan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan tahun depan akan dikontrol terus agar tidak ada masalah distribusi di lapangan.

"Subsidi pupuknya akan saya tambah, karena suplai pupuknya juga ada," kata Presiden.

Namun, dia mengaku belum bisa mengumumkan jumlah tambahan subsidi pupuk karena perlu dibahas lebih lanjut dengan Menteri Keuangan dan harus disetujui oleh DPR RI.

Infografis Ragam Tanggapan Mahfud MD Diumumkan Jadi Cawapres Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Mahfud MD Diumumkan Jadi Cawapres Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya