Prabowo Kesal Dituding Pakai Uang Rakyat untuk Utang Beli Alutsista Bekas: Aku Ini Prajurit

Prabowo menyampaikan tak mungkin prajurit turun ke medan perang dengan memakai alutsista bekas.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Jan 2024, 18:58 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2024, 18:58 WIB
Calon Presiden saat Debat Ketiga Pemilu 2024
Foto kombinasi Capres nomor urut 01 Anies Baswedan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo saat beradu gagasan dalam debat ketiga Capres Pemilu 2024 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/1/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto kesal dituding mau memakai uang rakyat untuk membeli alat utama sistem senjata (alutsista) bekas. Padahal, Prabowo mengatakan dirinya merupakan mantan prajurit TNI yang kerap turun di medan perang.

"Dia bilang aku mau pakai uang rakyat utang untuk beli barang bekas. Ndoro (tuan.red), aku ini prajurit. Aku perang. Aku bukan di belakang meja, aku perang," jelas Prabowo dalam konsolidasi relawan di Lampung, Kamis (11/1/2024).

Oleh karena itu, dia mengerti betul soal pembelian alutsista. Prabowo menyampaikan tak mungkin prajurit turun ke medan perang dengan memakai alutsista bekas.

"Masak orang perang mau pakai barang yang enggak bagus," ujarnya.

Sebelumnya, calon presiden (Capres) Anies Baswedan menyebutkan penarikan utang sebaiknya untuk aktivitas produktif dan bukan dipakai untuk membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista) bekas.

“Utang-utang digunakan untuk aktivitas produk, jangan digunakan untuk non produktif beli alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan itu bukan sesuatu yang tepat,” ujar Anies saat debat capres ketiga, Minggu (7/1/2024).

Selain itu, Anies menyebutkan, rasio utang sebaiknya maksimal 30 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia sehingga relatif aman. Ia menilai, pemakaian utang juga perlu ditata dan memperbesar PDB. Anies mengatakan, penarikan utang juga memakai skema alternatif.

Selain itu, menurut Anies Baswedan, tak hanya mengandalkan utang tetapi juga memperluas wajib pajak sehingga meningkatkan penerimaan negara.

"Ada perluasan wajib pajak, perkuat GDP, kurangi kebocoran pajak," ujar dia.

Prabowo: Ada Tukang Hasut, Mau Mengadu Saya Sama Rakyat, Tapi Datanya Keliru

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjajal pesawat tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara (AU), Rabu (8/3/2023).
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjajal pesawat tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara (AU), Rabu (8/3/2023). (Foto: Dokumentasi Kemhan)

Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan ada sosok yang ingin mengadu dirinya dengan rakyat. Menurut dia, sosok tersebut menggunakan data yang salah soal kepemilikan lahan seluas 340.000 hektare.

"Ada tukang hasut, tapi saya enggak sebut namanya loh. Nanti dibilang Prabowo emosi. Jadi, mau menghasut, mau mengadu saya sama rakyat, tapi pakai data yang keliru. Kalau orang Jawa bilangnya keleru. Keleru, salah. Datanya salah. Dibilang Prabowo Subianto punya tanah 340 ribu hektare," jelas Prabowo dalam konsolidasi relawan di Lampung, Kamis (11/1/2024).

Prabowo menjelaskan bahwa 340.000 hektare lahan itu merupakan tanah, dimana dirinya sudah mengantongi izin untuk diginakan sebagai usaha. Dia menegaskan siap mengembalikan kepemilikan tanah itu apabila negara membutuhkan.

"Saya sudah pernah menghadap Presiden, saya sudah katakan Bapak Presiden, untuk lumbung pangan rakyat Indonesia kalau perlu semua lahan saya diambil," ujarnya.

Siap Pertaruhkan Hidup

Prabowo menyampaikan dirinya merupakan mantan prajurit TNI yang kerap ditugaskan perang. Sehingga, dia sudah siap mempertaruhkan hidupnya untuk masyarakat Indonesia.

"Saya dari sejak muda saya sudah teken mati untuk rakyat Indonesia. Ndoro aku ini prajurit. Aku perang. Aku bukan di belakang meja, aku perang," tutur Prabowo.

Infografis Belanja Alutsista ala Menhan Prabowo
Infografis Belanja Alutsista ala Menhan Prabowo (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya