Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo terus membidik ladang suara di Kalimantan Barat (Kalbar). Hal itu dia lakukan dengan mengunjungi kota/kabupaten di Kalbar untuk menelisik permasalahan yang sedang dialami di beberapa daerah.
Mantan Gubernur Jawa Tengah pun mendapat keluhan dari para petani mengenai harga sawit dan karet di Kalimantan yang naik turun. Harganya dinilai tidak terkontrol.
Baca Juga
Ganjar menilai masalah ini terjadi karena ongkos transportasi yang mahal. Sebab, infrastruktur jalan masih buruk. Karena itu, peningkatan infrastruktur di level desa dan wilayah pertanian serta perkebunan menjadi penting.
Advertisement
"Itulah infrastruktur yang harus menjadi perhatian kita hari ini, agar petani dan pekebun punya harkat dan martabat yang baik. Sehingga produksinya mendapatkan harga yang terbaik juga," kata Ganjar dalam orasinya di Hajatan Rakyat Pontianak, Rabu (31/1/2024).
Apabila infrastruktur jalan memadai, otomatis biaya transportasi akan murah dan harga jual hasil perkebunan yang selama ini menjadi komoditas ekspor ini ikut stabil.
"Biarkan PR (pekerjaan rumah) itu, Ganjar-Mahfud dan tim yang Insya Allah akan menyelesaikannya," janjinya.
Selain infrastruktur, kelangkaan pupuk dan ketersediaan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit adalah hal yang penting dan harus diperhatikan agar Indonesia sebagai produsen sawit terbesar secara global bisa menjuarai dunia.
Menurutnya terkait permasalahan ini perlu ada pengawasan langsung dari presiden.
"Sawit adalah produk unggulan Indonesia, maka pengelolaan sawit harus ada dewan sawit langsung di bawah presiden. Agar kita menjadi pemain kelas global dan bisa ikut menentukan," kata Ganjar.
Â
Keluhkan Pemanfaatan Lahan
Tak hanya itu, para petani sawit dan karet juga mengeluhkan terkait pemanfaatan lahan. Mereka menaruh harapan kepada Pranowo-Mahfud MD jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden RI bisa menyelesaikan permasalahan legalitas tanah.
"Asosiasi petani sawit menyampaikan kepada saya dan saya catat baik-baik. Terkait dengan tanah, landreform. Mereka berharap agar legalitas tanah bisa segera diselesaikan, itu harapan mereka," kata dia.
Â
Advertisement