Ganjar di Sidang MK: Demokrasi Dinodai Orang yang Mendahulukan Kepentingan Pribadi

Calon presiden (capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyatakan, pemimpin harus mendahulukan kesejahteraan warga diatas kepentingan pribadi penguasa.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 27 Mar 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2024, 16:30 WIB
Ganjar Pranowo dan Mahfud Md tiba di Mahkamah Konstitusi.
Ganjar Pranowo dan Mahfud Md tiba di Mahkamah Konstitusi, (MK), Rabu (27/3/2024). (Merdeka.com/ Alma Fikhasari)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyatakan, pemimpin harus mendahulukan kesejahteraan warga diatas kepentingan pribadi penguasa.

Hal itu disampaikan Ganjar pada sidang perdana Ganjar pada sidang perdana perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di MK, Rabu (27/3/2024).

Ganjar menyebut, kini penguasa cenderung hanya peduli pada kekuasaan dan keluarga dibandingkan rakyat. 

“Kita selalu ingat bahwa demokrasi bisa dinodai oleh mereka yang hanya mempedulikan kekuasaan dan mendahulukan kepentingan pribadi,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 ada pihak yang melupakan semangat reformasi dan melupakan pengorbanan masyarakat Indonesia untuk mewujudkan demokrasi.

"Sebagian dari kita mungkin melupakan pengorbanan mereka, melupakan air mata dan kepedihan keluarga-keluarga yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai, dan melupakan semangat yang mendasari gerakan reformasi 25 tahun yang lalu," ujar

 

Ingatkan Sejarah dan Demokrasi

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md pada sidang perdana perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di MK, Rabu (27/3/2024).
Ganjar Pranowo dan Mahfud Md pada sidang perdana perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di MK, Rabu (27/3/2024). (Liputan6.com/ Delvira Hutabarat)

Oleh karena itu, Ganjar mengaku kehadirannya di MK untuk mengingatkn pihak yang melupakan sejarah dan demokrasi.

"Kami berada di sini dengan niat sederhana, ialah mengingatkan orang-orang yang cepat lupa bahwa kita semua yang setia pada cita-cita reformasi akan selalu mengingat pengorbanan mereka, dan menghidupkan semangat mereka di hati kami," kata dia.

Ganjar menegaskan menolak dibawa mundur ke masa sebelum reformasi. Ia menolak pengkhianatan terhadap semangat reformasi dan gugatannya adalah bentuk dedikasi untuk menjaga kewarasan.

"Untuk menjaga agar warga tidak putus asa terhadap perangan politik kita, dan untuk menjaga impian semua warga negara tentang Indonesia yang lebih mulia, dan bagi kami ini impian yang harus kita kejar," pungkas Ganjar.

Infografis Isu Ganjar-Mahfud Koalisi dengan Anies-Muhaimin. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Isu Ganjar-Mahfud Koalisi dengan Anies-Muhaimin. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya