Lewat Pantun, Kaesang Minta Izin PSI Bakal Berseberangan dengan Golkar di Pilkada Banten

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep beserta jajaran melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan jajaran di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (11/7/2024)

Dalam kesempatan itu, Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini meminta izin kepada Airlangga terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten. Kaesang menyampaikan itu kepada Airlangga dalam bentuk pantun di hadapan para awak media sekaligus jajaran anggota Golkar dan PSI.

"Izin, Pak, saya punya satu pantun. Jalan-jalan ke Palmerah, jangan lupa beli jinten. Memang Golkar dan PSI ini berkolaborasi di beberapa daerah, tapi mohon izin pak, kami akan berseberangan di Banten," ujar Kaesang.

Kemudian, pantun itu pun dibalas Airlangga. Namun, pantun yang disampaikan itu lebih berterimakasih kepada PSI yang sudah bertamu ke Golkar.

"Sarapan pagi sambil angkat besi, terkena debu jadi bersih. Terimakasih kedatangan teman-teman PSI, semoga silaturahmi terus terjalin," ujar Airlangga.

Diketahui, untuk Pilgub Banten 2024, PSI telah mendukung pasangan Andra Soni-Achmad Dimyati Natakusumah. Sedangkan, untuk Partai Golkar menjagokan Mantan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany.

Diketahui, Ketua Umum DPP PSI Kaesang Pangarep kembali melakukan safari silaturahmi dengan partai politik. Kali ini, Kamis (11/7) giliran Partai Golkar yang disambangi oleh putra bungsu Presiden Jokowi tersebut

Pantauan di Markas ‘Beringin’, Kaesang tiba tepat waktu sesuai jam yang sudah diagendakan yakni pukul 17.00 WIB. Kedatangan Kaesang pun langsung disambut Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.

Saat turun dari Fortuner hitamnya, Kaesang langsung memberikan pose hormat kepada Lodewijk. Diketahui, Lodewijk adalah pensiunan militer berpangkat jenderal bintang tiga.

Usai disambut, Kaesang langsung diajak Lodewijk ke ruang pertemuan internal untuk bertemu sang ketua umum, Airlangga Hartarto.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com