Liputan6.com, Jakarta - Jelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta 2024, Indonesia Strategic Institute (Instrat) merilis hasil survei terbaru.
Survei menunjukkan, pasangan Ridwan Kamil-Suswono memimpin dengan elektabilitas yang kuat. Namun, meski unggul, perebutan suara undecided voters masih bisa menjadi penentu hasil akhir.
Baca Juga
Survei: Paslon Tri-Harris Ungguli Heri Koswara-Sholihin dan Uu Saeful-Nurul Jelang Pilwalkot Bekasi 2024
Jelang Pilkada Kaltim 2024, Survei: Elektabilitas Rudy Mas'ud-Seno Aji Unggul dari Isran Noor-Hadi Mulyadi
Survei: Paslon Wahyudi-Oktavianus Ungguli Frasiskus-Sukardi Jelang Pilkada Kapuas Hulu 2024
"Menurut survei yang dilakukan Instrat pada 25-30 September 2024, pasangan Ridwan Kamil-Suswono menduduki peringkat teratas dengan dukungan 48,29%," ujar Analis Instrat Adi Nugroho, melalui keterangan tertulis, Minggu (6/10/2024).
Advertisement
"Di posisi kedua, pasangan Pramono Anung Wibowo-Rano Karno memperoleh 31,71%, sementara pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) tertinggal dengan hanya 4,34% dukungan. Sebanyak 15,66% responden menyatakan belum menentukan pilihan, memberikan ruang bagi perubahan hasil dalam beberapa pekan mendatang," sambung dia.
Adi juga menekankan pentingnya dukungan dari kelompok 'Anak Abah', yakni eks pendukung Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 lalu.
Berdasarkan survei, lanjut dia, 78,84% dari kelompok ini sudah menentukan pilihan mereka dalam Pilkada Jakarta 2024, dengan 46,6% di antaranya mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
"Ini menunjukkan kekuatan mereka dalam menarik pendukung dari basis Anies Baswedan, yang menjadi salah satu kunci penting dalam Pilgub kali ini," kata Adi.
Di sisi lain, lanjut dia, pasangan Pramono Anung-Rano Karno mendapatkan 29,22% dukungan dari kelompok ini, sementara Dharma Pongrekun-Kun Wardana hanya meraih 3,27%.
"Pergeseran dukungan dari pendukung Anies ini berperan besar dalam meningkatkan posisi Ridwan Kamil di kontestasi ini," terang Adi.
Â
Keyakinan Pilkada Satu Putaran
Menariknya, survei juga menunjukkan bahwa Rano Karno, meskipun menjadi calon wakil gubernur, memiliki popularitas dan daya tarik lebih besar dibandingkan calon gubernurnya Pramono Anung.
"Rano Karno menduduki posisi ketiga dalam survei "top of mind" di bawah Ridwan Kamil dan Anies Baswedan, sedangkan Pramono Anung berada di posisi kelima," kata Adi.
"Rano Karno lebih populer dan disukai publik dibandingkan Pramono Anung. Namun, posisinya sebagai cawagub bisa menghambat potensi elektoralnya. Jika Rano ditempatkan sebagai calon gubernur, posisinya mungkin lebih kompetitif," sambung dia.
Kemudian, lanjut Adi, survei juga mengungkap bahwa mayoritas masyarakat Jakarta yakin bahwa Pilkada DKI Jakarta akan selesai dalam satu putaran.
Menurut dia, sebanyak 64,11% responden percaya bahwa proses pemilihan tidak akan berlanjut ke putaran kedua, sementara 16,20% memperkirakan akan ada dua putaran.
"Ini mungkin mencerminkan kejenuhan masyarakat setelah rangkaian pemilu panjang di tahun 2024. Setelah Pilpres dan Pileg, masyarakat cenderung ingin penyelesaian cepat. Mereka merasa salah satu pasangan, kemungkinan besar Ridwan Kamil-Suswono, akan memenangkan mayoritas suara dalam satu putaran," terang Adi.
Â
Advertisement
Peluang di Tengah Undecided Voters
Adi menjelaskan, meski pasangan Ridwan Kamil-Suswono saat ini berada di puncak elektabilitas, 15,66% undecided voters masih menjadi faktor penting yang dapat mengubah peta politik di minggu-minggu terakhir sebelum pemilihan.
Menurut Adi, undecided voters ini adalah sasaran yang bisa dimanfaatkan oleh pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
"Dengan masih adanya pemilih yang belum menentukan pilihan, ruang bagi perubahan tetap terbuka. Pasangan Pramono-Rano, meskipun tertinggal, masih bisa mengejar jika mereka dapat mengubah strategi kampanye mereka secara efektif dan fokus pada isu-isu yang relevan bagi pemilih undecided," kata dia.
Secara keseluruhan, lanjut Adi, hasil survei Instrat memberikan gambaran bahwa pasangan Ridwan Kamil-Suswono saat ini dalam posisi yang sangat kuat untuk memenangkan Pilkada Jakarta.
"Namun, dengan adanya undecided voters dan popularitas Rano Karno yang lebih tinggi dari Pramono Anung, pertarungan belum sepenuhnya berakhir. Kampanye efektif dalam beberapa minggu terakhir akan menjadi penentu akhir dari kontestasi politik ini," jelas dia.
Untuk diketahui, survei dilaksanakan dengan melibatkan 1.750 responden menggunakan metode multistage random sampling, dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error ±2,34%. Wawancara dilakukan secara tatap muka pada 25-30 September 2024.