Cagub Jabar Dedi Mulyadi Akan Tekan Kemiskinan di Cirebon Raya

Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkomitmen untuk menekan angka kemiskinan di Cirebon Raya. Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Pesta Rakyat yang digelar relawan sahabat Yoshua di Majalengka, Minggu (13/10/2024).

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 13 Okt 2024, 21:28 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2024, 21:19 WIB
Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menghadiri acara Pesta Rakyat yang digelar relawan sahabat Yoshua di Majalengka.
Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menghadiri acara Pesta Rakyat yang digelar relawan sahabat Yoshua di Majalengka, Minggu (13/10/2024). (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkomitmen untuk menekan angka kemiskinan di Cirebon Raya. Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Pesta Rakyat yang digelar relawan sahabat Yoshua di Majalengka, Minggu (13/10/2024).

Dia menuturkan, lantaran di Cirebon Raya mayoritas penduduknya petani, karena itu jika terpilih di Pilkada Jawa Barat 2024, dirinya akan terlebih dahulu membenahi sektor pertaniannya.

"Pertama, itu kan banyakan pertaniannya, sawah geleduk setahun sekali, jadi infrastruktur irigasinya harus segera dibenahin," kata Dedi Mulyadi dalam keterangannya.

Tak hanya itu, di sektor industri juga akan menjadi perhatian khusus oleh dirinya. Dengan bertumbuhnya perkembangan industri di Cirebon Raya, Dedi yakin serapan tenaga kerja akan semakin bertambah.

"Yang kedua adalah serapan industri, di sini harus segera tumbuh industri yang bisa menyerap banyak tenaga kerja," ungkap Politikus Gerindra ini.

Sementara yang ketiga adalah sektor-sektor jasa harus semakin berkembang.

"Sehingga ke depannya itu kalau misalnya nanti tumbuh (Bandara) Kertajati dengan baik, industri perhotelannya tumbuh, industri manufakturnya tumbuh. Maka angka kemiskinannya akan selesai," tutur Dedi.

 

Berkolaborasi

Dedi mengungkapkan, untuk menyelesaikan kemiskinan tersebut, dirinya akan berbagi peran dengan pemerintah pusat hingga kabupaten/kota. Langkah kolaborasi itu diyakini bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di daerah.

"Selain itu juga fokus program negara, pemerintah harus fokus seperti yang saya sampaikan. Jadi gini, konsepsi ke depan ada berapa sih angka kemiskinan (semisal) di Majalengka? itu akan saya bagi habis," tutur dia.

"Nanti birokrat kewajibannya apa? provinsi kewajibannya apa? pusat kewajibannya apa? sehingga konsisten pada itu, jadi nggak boleh geser-geser. Termasuk keberhasilan Keluarga Berencana, kan kemiskinan terjadi juga karena anaknya banyak," sambungnya.

Dedi pun juga menyiapkan sejumlah program untuk mengatasi masalah kemiskinan, misalnya dari perbaikan rumah tidak layak huni hingga pembenahan sistem pendidikan yang lebih baik.

"Rumahnya saya perbaikin dengan standar Rp50 juta minimal, jaringan air bersihnya saya perbaikin, anak-anaknya saya jamin pendidikannya, rumah sakitnya saya jamin, ruang lapangan kerjanya akan dibuka, kemudian orangnya harus produktif," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya