Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung bersama Slank menanam sejumlah tanaman Mangrove di pinggir laut Rusun Marunda Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Mengenakan kaos putih, topi caping dan sepatu boot, Pramono turun ke tepi laut disaksikan oleh warga rusun Marunda.
Baca Juga
Pramono mengatakan, penanaman Mangrove ini merupakan wujud dari program yang dicanangkan di Jakarta. Pramono akan mengubah konsep Giant Sea Wall menjadi Giant Mangrove Wall.
Advertisement
"Saya sudah bilang saat debat, harus ada konsep yang berubah dari Giant Sea Wall menjadi Giant Mangrove Wall," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa.
Belajar dari diskusi di G20 Bali beberapa waktu lalu, Pramono menjelaskan tanaman Mangrove lebih banyak manfaat untuk masyarakat pesisir Jakarta.
"Kita terapkan di Jakarta, dan mangrove memang banyak manfaat, bisa menahan hempasan air dan terbukti sukses dimana-mana. Ruang hijau menjadi terbuka lebar banget," kata dia.
Ekspresi Pramono Anung saat Dapat Boneka Labubu dari Warga Jakarta
Terdapat kejadian menarik saat Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menggelar dialog dengan pengunjung Tebet Eco Park, Sabtu (12/10/2024). Pada dialog tersebut, Pramono Anung mendapatkan hadiah berupa boneka Labubu yang sedang viral saat ini.
"Wah terima kasih. Nanti saya kasih cucu saya," ucap Pramono Anung.
Dirinya pun mengaku bahwa baru pertama kali ini diberi hadiah boneka Labubu.
"Ini pertama kali buat saya," ujar Pramono Anung sembari menunjukan boneka yang tengah booming itu.
Selain itu, dalam dialog publik itu juga Pramono Anung menerima aduan dari seorang wanita korban catcalling di Jakarta. Ia mengaku beberapa kali mendapati perlakuan tidak menyenangkan di tempat umum dan bahkan di transportasi umum ketika berpergian sehari-hari.
"Saya adalah korban catcalling di sarana umum, juga di transportasi publik. Ini saya rasakan beberapa kali. Saya tidak mau lagi terjadi kepada saya dan yang lainnya juga," ujar seorang wanita kepada Pramono Anung.
Mendengar itu, Pramono Anung ikut prihatin atas pengalaman buruk yang diterima oleh korban catcalling itu dan setuju tidak boleh lagi ada korban yang lain.
Advertisement