Metland Fokus Pasarkan Hunian Menengah Bawah

Segmen hunian menengah bawah diprediksi masih akan menjadi primadona yang dicari dan dibutuhkan konsumen.

oleh Muhammad Rinaldi diperbarui 24 Jan 2016, 10:45 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2016, 10:45 WIB
Perumahan.
Perumahan (Foto: REI).

Liputan6.com, Jakarta - PT Metropolitan Land Tbk atau Metland optimistis pasar properti khusus untuk hunian akan mulai tumbuh di semester kedua tahun ini. Segmen hunian menengah bawah diprediksi masih akan menjadi primadona yang dicari dan dibutuhkan konsumen.

Direktur Metland, Amran Nukman mengungkapkan tahun ini perusahaannya akan fokus pada penjualan rumah dengan harga Rp 500 juta ke bawah. Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) DKI Jakarta ini beralasan rumah dengan harga tersebut paling dicari masyarakat yang benar-benar membutuhkan rumah untuk dihuni.

Beberapa lokasi proyek Metland yang menyasar segmen menengah bawah antara lain di Bekasi, Bogor dan Tangerang.

“Apalagi saat ini pemerintah sedang gencar membangun infrastruktur termasuk transportasi massal ke daerah peyangga sehingga akses ke kawasan perumahan yang dikembangkan Metland menjadi lebih mudah,” ujar Amran seperti ditulis Minggu (24/1/2016).



Dampak dari pelemahan ekonomi diakui sangat besar memengaruhi daya beli masyarakat akan produk properti. Namun kondisi itu tidak menyebabkan pengembang berhenti membangun, karena berdasarkan data pemerintah, kebutuhan rumah masih sangat besar dengan backlog kini mencapai sekitar 15 juta unit.

Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto mengatakan, produk rumah murah yang membidik segmen menengah ke bawah memiliki karakteristik pembeli yang berbeda. Dia meyakini kebutuhan di segmen ini masih sangat tinggi, dalam situasi ekonomi seburuk apapun.

“Karena di segmen ini pembelinya benar-benar konsumen yang butuh hunian, jadi dalam situasi apapun mereka akan tetap berusaha memenuhi kebutuhannya,” ujar Ferry.

Secara umum, dia memprediksi industri properti akan segera bangkit meski belum berlari kencang seperti tiga tahun lalu. Menurut Ferry, sejumlah faktor ekonomi baik internal maupun eksternal ikut mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya