Liputan6.com, Jakarta Siapa sih yang tidak menyukai rumah yang bersih dan rapi setiap harinya? Nah, di antara ruangan-ruangan di dalam rumah, salah satu yang paling cepat berantakan adalah kamar tidur anak. Yuk, simak cara membuat anak rajin merapikan kamar sendiri.
Setiap orang tua tentu berharap anak-anak mereka punya inisiatif membersihkan dan merapikan kamar tidur sendiri. Membiasakan anak merapikan kamar tidurnya sendiri juga merupakan pelatihan rasa tanggung jawab sejak dini.
Sebelum anak-anak menyadari betapa luasnya dunia ini, biarlah mereka memahami bahwa kamar tidur adalah dunia terkecilnya.
Advertisement
Di kamar, mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam, baik belajar maupun bermain. Setidaknya, dengan adanya kamar tidur, mereka bisa merasa nyaman dengan zona privasi yang bisa mereka ciptakan sesuka hati mereka.
Memiliki asisten rumah tangga juga tak berarti Anda boleh membiarkan anak-anak Anda bersikap tidak bertanggung jawab terhadap kamarnya sendiri.
Lalu bagaimana caranya agar anak Anda bersedia membersihkan dan merapikan kamar mereka sendiri? Sepertinya Anda harus mencoba lima cara yang dilansir dari laman www.rumah.com
Cara 1. Memimpin dengan contoh
Ilustrasi keserasian Ibu dan anak-anak dalam kegiatan membersihkan kamar tidur .
Karakteristik anak-anak, khususnya di usia remaja, lebih menyukai jika tidak disuruh, melainkan diberi contoh nyata dari sang orang tua.
Bagi mereka, apa yang dilihat adalah norma yang patut diikuti. Jadi, percuma saja jika Anda hanya meminta anak Anda untuk membereskan kamar tidur, namun Anda sendiri tak pernah melakukannya.
Cara 2. Buat pola kegiatan bersih-bersih kamar menjadi menyenangkan
Ilustrasi bersihkan kamar yang dilakukan oleh anak Anda.
Hal yang harus diingat adalah anak-anak kerap menganggap membersihkan dan merapihkan kamar adalah kegiatan yang membosankan dan membuang-buang waktu.
Tugas Anda adalah sedikit ‘memutar otak’ agar kegiatan bersih-bersih kamar adalah hal yang menyenangkan.
Salah satu caranya adalah dengan membuat lomba di pagi hari. Anggota keluarga yang paling rajin bisa mendapatkan kejutan di akhir bulan.
Tentu saja, Anda perlu membuat kesepatakan apa saja yang harus rapi. Misalnya, tidak ada sampah, ranjang tidur rapi, atau rak-rak buku serta mainan mereka.
Peraturan tadi bisa berkala atau tematik di setiap harinya. Sehingga, anak-anak Anda bisa menghafal langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam membersihkan kamar. Bentuk kejutan di akhir bulan bisa diatur sesuai kesepakatan.
Cara 3. Tempatkan peralatan pembersih ruangan di dalam kamar
Ilustrasi anak mencoba membersihkan lantai kamar tidur sendiri.
Ketiga, coba tempatkan peralatan pembersih ruangan seperti kemoceng, keranjang pakaian kotor, tempat sampah, dan pewangi ruangan di dalam kamar tidur. Selanjutnya, ajarkan fungsi peralatan tersebut.
Meskipun, nanti mereka mungkin akan memainkan peralatan tadi sesuai imajinasi mereka, tetapi satu pesan moral pentingnya, mereka tahu bahwa barang-barang kotor di kamar memiliki tempatnya sendiri.
Cara 4. Anak Anda adalah raja di kerajaan kamar tidur mereka
Karena kamar tidur mereka adalah dunia terkecil mereka, jadi tanamkan pikiran pada anak-anak, bahwa mereka adalah Raja/Ratu dari kerajaan kecil mereka. Kamar tidur seolah menjadi kerajaan yang bisa anak-anak Anda sebut sesuka hati mereka.
Salah satu caranya adalah dengan menamai kamar tidur dengan nama “Carol Kingdom” atau “Dunia Sasa”.
Jika anak-anak Anda sering mendengar atau membaca cerita dongeng, mereka akan tahu bahwa raja atau ratu yang baik adalah mereka yang mengatur kerajaannya dengan baik.
Hal ini akan menginspirasi mereka untuk menjadi raja atau ratu yang baik dengan menjaga kerapian kamarnya. Artinya, mereka belajar bertanggung jawab akan kewenangan tadi.
Baca juga artikel: Menciptakan Kamar Ramah lingkungan Bagi Anak
Cara 5. Cobalah hormati privasi mereka
Terakhir, setelah Anda memberikan kewenangan anak-anak untuk mengatur tata letak semua peralatan dan kondisi kamar tidur, yakinkan bahwa Anda menghormati privasi kegiatan anak-anak di dalam kamar.
Karena, biasanya, setelah mereka pulang dari kehidupan sekolah, mereka akan membutuhkan satu ruang dimana mereka bisa merefleksikan apa yang sudah terjadi seharian.
Bisa mengulangi pembahasan mata pelajaran atau lainnya. Namun dengan catatan, kegiatan dalam kamar masih legal dan tidak melanggar norma.
Cara menghormati privasi anak di kamar tidur akan menumbuhkan zona aman dan nyaman di rumah, dimana mereka akan menghabiskan waktu berjam-jam tanpa diganggu.
Apalagi, jika Anak Anda sudah tumbuh remaja atau pubertas, biasanya sudah mulai mengajak teman bermainnya untuk belajar bersama, atau hanya sekedar bermain-main saja. Anak-anak akan timbul rasa malu, dan mulai membandingkan kamar teman-temannya.
Sehingga, keinginan untuk menunjukkan bahwa “Kamarku juga nyaman loh” akan muncul dengan sendirinya. Tentu saja, ini akan menjadi nilai tambah di mata teman-temannya.
Feature picture: pixabay.com