Ciri-ciri ISK: Kenali Gejala dan Penanganan Infeksi Saluran Kemih

Kenali ciri-ciri ISK atau infeksi saluran kemih, penyebab, gejala, cara pencegahan dan pengobatannya. Informasi lengkap untuk mengatasi ISK.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 07 Feb 2025, 07:17 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 07:17 WIB
ciri ciri isk
ciri ciri isk ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan kondisi medis yang cukup umum terjadi, terutama pada wanita. Penyakit ini dapat menyerang berbagai bagian sistem kemih seperti kandung kemih, ginjal, ureter, dan uretra. Mengenali ciri-ciri ISK sejak dini sangat penting agar kondisi ini dapat segera ditangani dan tidak berkembang menjadi lebih parah. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai ciri-ciri ISK, penyebab, gejala, cara pencegahan, dan pengobatannya.

Pengertian Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih atau ISK adalah kondisi di mana terjadi infeksi pada organ-organ yang termasuk dalam sistem saluran kemih. Sistem saluran kemih terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu:

  • Ginjal - organ yang menyaring darah dan menghasilkan urine
  • Ureter - saluran yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih
  • Kandung kemih - organ yang menyimpan urine
  • Uretra - saluran yang mengalirkan urine keluar dari tubuh

ISK terjadi ketika bakteri atau mikroorganisme lain masuk ke dalam saluran kemih dan berkembang biak, menyebabkan infeksi. Infeksi ini paling sering terjadi di bagian bawah saluran kemih, yaitu kandung kemih dan uretra. Namun dalam kasus yang lebih serius, infeksi dapat menyebar ke bagian atas saluran kemih seperti ginjal.

ISK merupakan salah satu infeksi yang paling umum terjadi, terutama pada wanita. Hal ini disebabkan oleh anatomi saluran kemih wanita yang lebih pendek dibandingkan pria, sehingga bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih. Selain itu, beberapa faktor lain seperti kehamilan, menopause, dan penggunaan alat kontrasepsi tertentu juga dapat meningkatkan risiko ISK pada wanita.

Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih umumnya disebabkan oleh bakteri yang masuk dan berkembang biak di dalam sistem saluran kemih. Berikut adalah beberapa penyebab utama ISK:

1. Bakteri Escherichia coli (E. coli)

Bakteri E. coli merupakan penyebab paling umum dari ISK, terutama pada wanita. Bakteri ini biasanya hidup di usus besar dan area sekitar anus. Karena jarak yang dekat antara anus dan uretra pada wanita, bakteri E. coli dapat dengan mudah berpindah dan masuk ke saluran kemih, menyebabkan infeksi.

2. Bakteri Lainnya

Selain E. coli, beberapa jenis bakteri lain juga dapat menyebabkan ISK, seperti:

  • Staphylococcus saprophyticus
  • Klebsiella pneumoniae
  • Proteus mirabilis
  • Enterococcus faecalis

3. Jamur

Meskipun lebih jarang, ISK juga dapat disebabkan oleh infeksi jamur, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau mereka yang menggunakan kateter dalam jangka panjang.

4. Virus

Dalam kasus yang sangat jarang, ISK dapat disebabkan oleh virus. Namun, ini lebih sering terjadi pada orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.

5. Faktor Risiko

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena ISK, antara lain:

  • Jenis kelamin wanita
  • Aktivitas seksual yang sering
  • Penggunaan alat kontrasepsi tertentu (seperti diafragma atau spermisida)
  • Menopause
  • Kehamilan
  • Obstruksi saluran kemih (misalnya karena batu ginjal)
  • Penggunaan kateter
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Diabetes
  • Kelainan anatomi saluran kemih

Memahami penyebab ISK sangat penting untuk pencegahan dan penanganan yang tepat. Dengan mengetahui faktor-faktor risiko, seseorang dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai untuk mengurangi kemungkinan terkena ISK.

Ciri-ciri ISK yang Perlu Diwaspadai

Mengenali ciri-ciri ISK sejak dini sangat penting agar kondisi ini dapat segera ditangani. Berikut adalah beberapa gejala dan ciri-ciri ISK yang perlu diwaspadai:

1. Gejala pada Saluran Kemih Bagian Bawah

  • Sering buang air kecil: Penderita ISK sering merasa ingin buang air kecil, bahkan dalam jumlah sedikit.
  • Rasa terbakar saat buang air kecil: Sensasi panas atau terbakar ketika buang air kecil merupakan salah satu gejala khas ISK.
  • Nyeri atau tekanan di area panggul: Rasa tidak nyaman atau nyeri di bagian bawah perut atau area panggul.
  • Urine keruh atau berbau tidak sedap: Perubahan warna urine menjadi keruh atau bau yang lebih menyengat dari biasanya.
  • Urine berdarah: Adanya darah dalam urine (hematuria) bisa menjadi tanda ISK yang serius.

2. Gejala pada Saluran Kemih Bagian Atas

Jika infeksi menyebar ke ginjal atau bagian atas saluran kemih, gejala tambahan yang mungkin muncul meliputi:

  • Demam tinggi: Suhu tubuh di atas 38°C bisa menandakan infeksi yang lebih serius.
  • Menggigil: Rasa dingin yang ekstrem disertai gemetar.
  • Nyeri punggung bagian bawah: Rasa sakit di area pinggang, terutama di satu sisi.
  • Mual dan muntah: Gangguan pencernaan yang menyertai gejala lainnya.
  • Kelelahan ekstrem: Rasa lelah yang tidak biasa dan sulit dijelaskan.

3. Gejala pada Kelompok Khusus

Beberapa kelompok mungkin mengalami gejala yang berbeda atau tambahan:

  • Lansia: Mungkin mengalami kebingungan, perubahan mental, atau gejala yang tidak spesifik.
  • Anak-anak: Bisa mengalami demam tanpa gejala lain yang jelas, atau mengompol pada anak yang sudah toilet trained.
  • Wanita hamil: Mungkin berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi dan perlu penanganan khusus.

4. Ciri-Ciri ISK yang Sudah Parah

Jika ISK tidak segera ditangani, kondisi bisa berkembang menjadi lebih serius. Berikut adalah tanda-tanda ISK yang sudah parah:

  • Demam tinggi yang tidak kunjung turun
  • Nyeri hebat di area pinggang atau perut bagian bawah
  • Mual dan muntah yang parah
  • Dehidrasi
  • Kebingungan atau perubahan kesadaran, terutama pada lansia
  • Urine berdarah dalam jumlah signifikan
  • Gejala yang tidak membaik setelah beberapa hari pengobatan

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan ISK akan mengalami semua gejala ini. Beberapa orang bahkan mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali, terutama pada kasus ISK ringan. Namun, jika Anda mengalami satu atau lebih dari gejala-gejala ini, terutama jika disertai demam atau nyeri punggung, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Diagnosis Infeksi Saluran Kemih

Diagnosis ISK melibatkan beberapa tahapan pemeriksaan untuk memastikan adanya infeksi dan menentukan jenis pengobatan yang tepat. Berikut adalah metode diagnosis yang umumnya digunakan:

1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Langkah pertama dalam diagnosis ISK adalah wawancara medis (anamnesis) dan pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami, riwayat kesehatan, dan faktor risiko yang mungkin ada. Pemeriksaan fisik mungkin meliputi:

  • Pengukuran suhu tubuh
  • Pemeriksaan area perut dan punggung bagian bawah untuk mendeteksi nyeri tekan
  • Pemeriksaan area panggul pada wanita

2. Pemeriksaan Urine

Pemeriksaan urine merupakan langkah kunci dalam diagnosis ISK. Beberapa jenis tes urine yang mungkin dilakukan meliputi:

a. Urinalisis

Tes ini memeriksa adanya tanda-tanda infeksi dalam urine, seperti:

  • Leukosit esterase (menunjukkan adanya sel darah putih)
  • Nitrit (menunjukkan adanya bakteri)
  • Darah dalam urine
  • pH urine

b. Kultur Urine

Jika urinalisis menunjukkan tanda-tanda infeksi, dokter mungkin akan melakukan kultur urine. Tes ini dapat:

  • Mengidentifikasi jenis bakteri penyebab infeksi
  • Menentukan jumlah bakteri dalam urine
  • Membantu memilih antibiotik yang paling efektif (uji sensitivitas)

3. Pemeriksaan Pencitraan

Dalam beberapa kasus, terutama jika ISK berulang atau dicurigai ada komplikasi, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan pencitraan seperti:

  • Ultrasonografi: Untuk melihat struktur ginjal dan kandung kemih
  • CT Scan: Memberikan gambaran detail tentang saluran kemih
  • MRI: Dapat memberikan gambaran lebih rinci tentang jaringan lunak

4. Sistoskopi

Dalam kasus tertentu, dokter mungkin melakukan sistoskopi, yaitu memasukkan tabung kecil dengan kamera ke dalam uretra untuk memeriksa kandung kemih dan uretra. Prosedur ini biasanya dilakukan jika:

  • ISK berulang
  • Ada kecurigaan kelainan anatomi
  • Ada darah dalam urine yang tidak dijelaskan

5. Pemeriksaan Darah

Meskipun tidak selalu diperlukan untuk diagnosis ISK, pemeriksaan darah mungkin dilakukan untuk:

  • Memeriksa tanda-tanda infeksi sistemik
  • Menilai fungsi ginjal
  • Memeriksa kadar gula darah (pada pasien diabetes)

Diagnosis yang akurat sangat penting untuk menentukan pengobatan yang tepat. ISK yang tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama jika infeksi menyebar ke ginjal. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Pengobatan Infeksi Saluran Kemih

Pengobatan ISK bertujuan untuk menghilangkan infeksi, meredakan gejala, dan mencegah komplikasi. Pendekatan pengobatan dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi, lokasi infeksi, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umumnya digunakan untuk mengatasi ISK:

1. Antibiotik

Antibiotik merupakan pengobatan utama untuk ISK yang disebabkan oleh bakteri. Jenis antibiotik yang diresepkan tergantung pada beberapa faktor, termasuk:

  • Jenis bakteri penyebab infeksi
  • Tingkat keparahan infeksi
  • Apakah infeksi terjadi di saluran kemih bagian atas atau bawah
  • Riwayat alergi pasien
  • Resistensi antibiotik di daerah tersebut

Beberapa antibiotik yang umum digunakan untuk ISK meliputi:

  • Trimethoprim/sulfamethoxazole (Bactrim, Septra)
  • Fosfomycin (Monurol)
  • Nitrofurantoin (Macrobid, Macrodantin)
  • Ciprofloxacin
  • Levofloxacin
  • Amoxicillin/clavulanate (Augmentin)

Penting untuk menghabiskan seluruh antibiotik sesuai resep dokter, meskipun gejala sudah membaik, untuk mencegah kekambuhan dan resistensi antibiotik.

2. Analgesik Urin

Untuk meredakan rasa sakit dan ketidaknyamanan saat buang air kecil, dokter mungkin meresepkan analgesik urin seperti phenazopyridine. Obat ini dapat meredakan gejala dengan cepat, namun tidak mengobati infeksi itu sendiri.

3. Peningkatan Asupan Cairan

Minum banyak air dapat membantu membersihkan bakteri dari saluran kemih. Dokter biasanya menyarankan untuk meningkatkan asupan cairan selama pengobatan ISK.

4. Kompres Hangat

Menggunakan kompres hangat di area perut bawah dapat membantu meredakan rasa tidak nyaman dan nyeri yang disebabkan oleh ISK.

5. Pengobatan untuk ISK Berulang

Untuk pasien yang sering mengalami ISK berulang, dokter mungkin merekomendasikan:

  • Antibiotik dosis rendah jangka panjang
  • Antibiotik dosis tunggal setelah berhubungan seksual
  • Antibiotik yang diminum saat gejala pertama muncul

6. Pengobatan untuk ISK Kompleks

ISK kompleks, seperti yang melibatkan ginjal atau terjadi pada pasien dengan kondisi medis tertentu, mungkin memerlukan:

  • Antibiotik intravena
  • Perawatan di rumah sakit
  • Pengobatan jangka panjang
  • Penanganan kondisi yang mendasari (misalnya, batu ginjal)

7. Pengobatan Alternatif

Beberapa pengobatan alternatif yang terkadang digunakan untuk mencegah atau mengelola ISK meliputi:

  • Jus cranberry atau suplemen cranberry
  • Probiotik
  • D-mannose (gula sederhana yang dapat mencegah bakteri menempel pada dinding kandung kemih)

Namun, efektivitas pengobatan alternatif ini masih diperdebatkan dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

Penting untuk diingat bahwa pengobatan harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu. Jangan mencoba mengobati ISK sendiri tanpa konsultasi dokter, terutama jika gejala parah atau berlangsung lebih dari beberapa hari. Pengobatan yang tidak tepat dapat menyebabkan komplikasi serius dan meningkatkan risiko resistensi antibiotik.

Pencegahan Infeksi Saluran Kemih

Mencegah ISK adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan saluran kemih. Meskipun tidak semua kasus ISK dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko terkena infeksi ini. Berikut adalah beberapa strategi pencegahan ISK yang efektif:

1. Menjaga Hidrasi

Minum banyak air membantu membersihkan bakteri dari saluran kemih. Usahakan untuk minum setidaknya 8 gelas air sehari. Jumlah ini mungkin perlu ditingkatkan dalam cuaca panas atau saat berolahraga.

2. Buang Air Kecil Secara Teratur

  • Jangan menahan keinginan untuk buang air kecil.
  • Kosongkan kandung kemih sepenuhnya saat buang air kecil.
  • Buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seksual.

3. Praktik Kebersihan yang Baik

  • Bersihkan area genital dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar, terutama untuk wanita.
  • Jaga kebersihan area genital sebelum dan sesudah berhubungan seksual.
  • Hindari penggunaan produk pembersih vagina yang keras atau beraroma.

4. Pilihan Pakaian

  • Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat.
  • Hindari pakaian ketat yang dapat menjebak kelembaban.
  • Ganti pakaian basah atau berkeringat sesegera mungkin.

5. Kebiasaan Seksual

  • Buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seksual.
  • Pertimbangkan untuk mengganti metode kontrasepsi jika Anda sering mengalami ISK dan menggunakan diafragma atau spermisida.

6. Suplemen dan Diet

  • Pertimbangkan konsumsi jus cranberry atau suplemen cranberry, meskipun efektivitasnya masih diperdebatkan.
  • Konsumsi makanan kaya vitamin C untuk meningkatkan keasaman urine dan menghambat pertumbuhan bakteri.

7. Mengelola Kondisi Kesehatan Lain

  • Jika Anda menderita diabetes, jaga kadar gula darah tetap terkontrol.
  • Atasi masalah sembelit atau diare yang dapat meningkatkan risiko ISK.

8. Perawatan Pasca Menopause

Wanita pasca menopause mungkin mendapat manfaat dari:

  • Terapi estrogen vagina untuk memperbaiki pH vagina dan mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya.
  • Penggunaan pelembab vagina untuk mengurangi iritasi.

9. Hindari Iritasi

  • Hindari penggunaan produk yang dapat mengiritasi area genital, seperti sabun beraroma atau douche.
  • Pilih produk pembersih yang lembut dan tidak beraroma.

10. Penggunaan Probiotik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di saluran kemih dan vagina, yang dapat membantu mencegah ISK.

Ingatlah bahwa meskipun langkah-langkah pencegahan ini dapat membantu mengurangi risiko ISK, mereka tidak menjamin bahwa Anda tidak akan pernah mengalami infeksi. Jika Anda sering mengalami ISK atau memiliki faktor risiko tinggi, konsultasikan dengan dokter Anda untuk strategi pencegahan yang lebih spesifik dan mungkin memerlukan intervensi medis.

Komplikasi Infeksi Saluran Kemih

Meskipun sebagian besar kasus ISK dapat diobati dengan efektif tanpa komplikasi jangka panjang, dalam beberapa kasus, terutama jika tidak ditangani dengan tepat atau terlambat, ISK dapat menyebabkan komplikasi serius. Berikut adalah beberapa komplikasi potensial dari ISK:

1. Infeksi Ginjal (Pielonefritis)

Jika bakteri dari saluran kemih bagian bawah menyebar ke ginjal, dapat terjadi infeksi ginjal atau pielonefritis. Ini adalah komplikasi serius yang dapat menyebabkan:

  • Demam tinggi dan menggigil
  • Nyeri punggung bagian bawah
  • Mual dan muntah
  • Kerusakan ginjal permanen jika tidak segera diobati

2. Sepsis

Dalam kasus yang parah, infeksi dapat menyebar ke aliran darah, menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa yang disebut sepsis. Gejala sepsis meliputi:

  • Demam tinggi atau hipotermia (suhu tubuh sangat rendah)
  • Detak jantung cepat
  • Pernapasan cepat
  • Kebingungan atau disorientasi

3. Kerusakan Ginjal

ISK yang berulang atau kronis dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen, terutama pada anak-anak. Ini dapat mengakibatkan:

  • Jaringan parut pada ginjal
  • Penurunan fungsi ginjal
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)

4. Komplikasi Kehamilan

ISK selama kehamilan, jika tidak diobati, dapat meningkatkan risiko:

  • Kelahiran prematur
  • Berat badan lahir rendah
  • Preeklamsia

5. Abses Ginjal atau Perinefrik

Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi dapat menyebabkan pembentukan kantong nanah di dalam atau di sekitar ginjal.

6. Urosepsis

Ini adalah bentuk sepsis yang disebabkan oleh ISK. Urosepsis dapat menyebabkan kegagalan organ multipel dan berpotensi fatal jika tidak segera diobati.

7. Pembentukan Batu Ginjal

ISK kronis dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.

8. Retensi Urin

Pada pria, ISK yang melibatkan prostat dapat menyebabkan pembengkakan prostat dan kesulitan buang air kecil.

9. Komplikasi pada Diabetes

Pada penderita diabetes, ISK dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah yang sulit dikendalikan.

10. Bakteremia

Kehadiran bakteri dalam aliran darah, yang dapat menyebabkan infeksi di bagian tubuh lain.

Penting untuk diingat bahwa risiko komplikasi ini meningkat pada:

  • Orang lanjut usia
  • Individu dengan sistem kekebalan yang lemah
  • Penderita diabetes
  • Wanita hamil
  • Orang dengan kelainan struktural pada saluran kemih
  • Pengguna kateter jangka panjang

Untuk menghindari komplikasi ini, sangat penting untuk mengenali gejala ISK sejak dini dan segera mencari perawatan medis. Jika Anda mengalami gejala ISK yang parah atau berlangsung lebih dari beberapa hari, atau jika Anda memiliki faktor risiko tinggi untuk komplikasi, segera konsultasikan dengan dokter. Pengobatan yang tepat dan tepat waktu dapat secara signifikan mengurangi risiko komplikasi serius dari ISK.

Kesimpulan

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi medis yang umum terjadi namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan signifikan dan bahkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Mengenali ciri-ciri ISK sejak dini sangatlah penting untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan efektif.

Gejala utama ISK meliputi sering buang air kecil, rasa terbakar saat buang air kecil, nyeri di area panggul, dan perubahan warna atau bau urine. Pada kasus yang lebih serius, gejala dapat meluas hingga demam tinggi, menggigil, dan nyeri punggung bagian bawah.

Diagnosis ISK biasanya melibatkan pemeriksaan urine dan dalam beberapa kasus, pemeriksaan pencitraan. Pengobatan umumnya melibatkan antibiotik, namun pencegahan juga sama pentingnya. Langkah-langkah pencegahan seperti menjaga hidrasi, praktik kebersihan yang baik, dan buang air kecil secara teratur dapat membantu mengurangi risiko ISK.

Penting untuk diingat bahwa ISK yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi ginjal, sepsis, dan kerusakan ginjal permanen. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala ISK, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya