Liputan6.com, Jakarta Dalam acara Musyawarah Nasional Real Estate Indonesia (REI) XV, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta seluruh anggota REI untuk fokus membantu dan bekerjasama dalam menjalankan program pembangunan rumah untuk rakyat. Apalagi jika berkaca pada tingginya jumlah backlog perumahan di Indonesia yang mencapai sekitar 11 juta.
Pembangunan apartemen murah atau rumah susun (Rusun) dinilai sangat membantu tercapainya target Program Satu Juta Rumah. Disamping itu, Rusun juga dianggap sebagai salah satu alternatif hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) khususnya bagi mereka yang tinggal di perkotaan.
Baca Juga
Dan berikut adalah 5 berita terpopuler Rumah.com pada Minggu kelima November 2016. Simak juga artikel lengkapnya:
Advertisement
1. Presiden Minta Backlog Hunian Segera Dituntaskan
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta seluruh anggota REI untuk fokus membantu dan bekerjasama dalam menjalankan program pembangunan rumah untuk rakyat. Apalagi jika berkaca pada tingginya jumlah backlog perumahan di Indonesia yang mencapai sekitar 11 juta.
“Ini angka yang sangat besar sekali dan sudah sepatutnya kita kejar, supaya angka backlog bisa segera kita tutup. Terlebih modal ekonomi kita saat ini sudah cukup kuat untuk mengembangkan sektor properti,“ tutur Jokowi.
2. Rusun Sebagai Alternatif Hunian Bagi MBR di Perkotaan
“Rusun bisa memenuhi kebutuhan akan rumah, Rusun pun bukan lagi pilihan tetapi alternatif prioritas,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Syarif Burhanuddin.
Ibukota sendiri menyuguhkan beberapa opsi rumah susun yang layak dipertimbangkan masyarakat berpenghasilan di bawah Rp7 Juta. Diantaranya Apartemen Delta Cakung yang berlokasi di Jalan Penggilingan No. 56, Cakung, Jakarta Timur dan Rusunami Blok A8, di Cengkareng, Jakarta Barat.
3. Rumah Seperti Ini Bikin Prestasi Anak Menurun
Jangan langsung menyalahkan anak saat prestasinya menurun. Bisa jadi, Anda yang tidak bisa menciptakan suasana belajar yang nyaman di rumah. Saat prestasi anak menurun, orangtua cenderung menyoroti kebiasaan bermain putra-putrinya, atau keengganan mereka belajar di rumah.
Anak-anak lebih senang bermain daripada belajar saat di rumah bisa saja disebabkan kondisi rumah yang membuat ia tak fokus belajar. Seperti pencahayaan yang terlalu gelap, rumah terlalu sempit, atau bisa jadi karena banyak barang yang menumpuk.
4. 5 Bank Tawarkan Suku Bunga Rendah
Sejak Bank Indonesia memutuskan menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6,50% pada Juni lalu, sejumlah bank swasta dan pemerintah turut mematuhi aturan tersebut dengan memberikan suku bunga KPR menjadi single digit.
Tidak hanya itu, kebijakan lain yang memberi angin sejuk bagi pencari rumah adalah keputusan BI 7-day (Reverse) Repo Rate yang turun 25 bps dari 5,50% menjadi sebesar 5,25%. Ini sejalan dengan rencana reformulasi suku bunga kebijakan yang telah diumumkan pada 15 April 2016.
5. Jangan Abaikan Garansi Pembelian Rumah
A
Sebagian orang mungkin belum menyadari bahwa pembelian rumah dari pengembang memiliki jaminan garansi yang terbilang singkat. Rata-rata pengembang properti hanya memberikan masa klaim garansi sekitar 100 hari, atau 3-4 bulan setelah serah terima.
Jika di temukan ada bagian bangunan yang rusak atau tidak berfungsi, maka konsumen berhak mendapatkan perbaikan secara cuma-cuma. Lewat masa tersebut, maka komplain dipastikan tidak akan ditanggapi.
Foto: Rumah.com