7 Langkah Mudah untuk Bikin Kebun Vertikal!

Cara ini dianggap efektif untuk Anda yang ingin bercocok tanam namun tak punya lahan yang memadai. Simak langkah-langkahnya.

oleh Wahyu Ardiyanto diperbarui 30 Apr 2017, 13:09 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2017, 13:09 WIB
20170430-Tips bikin kebun vertikal
Cara ini dianggap efektif untuk Anda yang ingin bercocok tanam namun tak punya lahan yang memadai. (Image: Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Menanam tumbuhan hijau di area rumah menurut berbagai penelitian memberi banyak manfaat. Tidak hanya menambah estetika hunian namun juga membuat hunian lebih sejuk karena suplai oksigen yang dihasilkan.

(Baca juga: 8 Alasan Anda Harus Berkebun di Halaman Rumah)

Selain ditanam langsung pada tanah atau media tanam pot, Anda juga bisa menata kebun secara vertikal, loh! Cara ini dianggap efektif untuk Anda yang ingin bercocok tanam namun tak punya lahan yang memadai. Simak beberapa langkah dari Rumah.com untuk membuat kebun vertikal yang benar.

1. Tentukan Tipe Kebun yang Ingin Dibuat

Ada beraneka ragam jenis kebun vertikal yang bisa Anda pilih. Salah satu yang mudah dicoba ialah taman bergaya kontainer di mana beberapa pot tanaman digantung pada dinding atau sebuah pagar.

Jenis lain adalah ‘kebun gantung’ yang merupakan jenis tanaman yang media tanamnya langsung melekat dan tergantung secara vertikal. Biasanya kebun gantung ini terbuat dari material kain felt atau kanvas.

Kebun vertikal juga bisa tumbuh di media yang terbuat dari plastik besar atau dinding tanam yang terbuat dari kayu. Buat lubang atau slot untuk menjadi tempat tanah dan bibit tanaman berkembang.

2. Tentukan Lokasi Penempatannya

Kebun vertikal bisa diletakkan hampir di semua tempat, area dalam dan luar ruangan. Namun pastikan tempat tersebut mendapat paparan langsung atau hanya pantulan sinar matahari. Dan untuk penempatannya sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan asupan matahari tanamannya.

Dengan demikian jika Anda berencana menanam beberapa tanaman sukulen (seperti kaktus), maka Brian Sullivan, ahli kebun dari The New York Botanical Garden menyarankan untuk memilih lokasi yang mendapat setengah paparan sinar matahari.

3. Memilih Jenis Tanaman

Selain sukulen, Anda juga bisa mencoba menanam tanaman herbal, sayur mayur, atau varietas lain seperti bunga-bungaan. Namun Anda disarankan memilih jenis tanaman dengan batang yang tipis dan lentur seperti sayuran, bunga, maupun tanaman herbal. Jadi ketika tumbuh semakin panjang, batangnya akan menjalar secara fleksibel ke bawah.

4. Mulai dengan Tanaman Dasar

Biasanya tanaman yang disusun di kebun vertikal lebih cepat mengering. Gaya gravitasi membuat air turun dengan cepat sehingga tanaman cenderung kering. Untuk itu gunakan tanah khusus untuk media tanam pot.

Dengan mengisi media tanam dengan tanah pot maka kelembaban tanah akan terjaga. Tanah jenis ini bersifat basah karena dicampur dengan pupuk kompos. Untuk itu, Anda disarankan menanam jenis tanaman yang tidak membutuhkan banyak air.

5. Persiapan yang Matang

Sebelum membuat kebun vertikal, pastikan tanaman sudah memiliki akar yang kuat. Coba tanam di pot atau tanah secara horizontal selama beberapa minggu agar akar mencengkeram tanah dengan baik. Harus diingat bahwa gaya gravitasi mendorong tanah ke bawah sehingga dikhawatirkan jika langsung ditanam ke media vertikal tanaman tidak tersanggah cukup kuat.

6. Pertimbangkan Sistem Penyiraman Irigasi

Dalam beberapa minggu pertama, kebun vertikal Anda akan butuh perhatian lebih daripada menanam langsung pada media horizontal. Wadah tanam yang sempit dengan tanah yang sedikit membuat Anda harus lebih sering menyiraminya.

Semakin sering disiram maka kebun vertikal akan tumbuh lebih subur. Itulah mengapa beberapa orang menggunakan sistem penyiraman irigasi secara otomatis. Biasanya hal ini terlihat di perkantoran atau pusat perbelanjaan untuk menghias dinding interiornya.

7. Pantang Menyerah

Jangan khawatir jika pada percobaan pertama ada beberapa tanaman yang mengering dan mati. Ini adalah proses adaptasi yang normal, untuk itu siapkan beberapa tanaman cadangan untuk mengisi lubang kebun vertikal yang kosong jika sewaktu-waktu ada yang mati kekeringan.

Berkebun secara vertikal tentunya sangat cocok jika diaplikasikan pada hunian dengan lahan terbatas seperti apartemen. Dan jika Anda tengah mencari apartemen dengan kisaran harga Rp500 jutaan, simak aneka pilihannya di sini!

 

Isnaini Khoirunisa

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya