Liputan6.com, Jakarta Karena satu dan lain hal, banyak orang memutuskan untuk pindah dari rumah ke apartemen. Bagi yang masih single, tentu keputusan ini bisa dijalankan dengan mudah tanpa banyak pertimbangan.
Tetapi bagaimana dengan yang sudah berkeluarga? Pastinya mengajak anak usia dini untuk tinggal di apartemen jadi tantangan tersendiri. Belum lagi orangtua harus cermat memilih apartemen yang ideal, nyaman, dan aman.
Baca Juga
Untuk memudahkan proses seleksi apartemen yang pas bagi penghuni keluarga, orangtua bisa melengkapi pencarian dengan menyimak ulasan lengkap seputar apartemen baru di berbagai kota besar di Indonesia lewat Review Properti.
Advertisement
Melalui ulasan yang dihadirkan, pencari properti juga bisa mengetahui waktu tempuh secara akurat, fasilitas apa saja yang disediakan pengembang, termasuk analisis lokasi yang mendalam.
Sementara itu menurut Psikolog Tika Bisono, bagi orangtua yang akhirnya memutuskan beralih tinggal di apartemen, pendekatan terhadap anak harus menjadi prioritas utama. Pasalnya, anak akan butuh penyesuaian atau adaptasi.
Baca juga: Tips Sederhana Agar Anak Menyukai Rumahnya
“Penyesuaian pasti ada, begitu juga dengan gejolak dan dinamika. Tetapi dasarnya anak itu mudah beradaptasi kok, apalagi kalau jauh-jauh hari orangtua sudah menjelaskan bahwa di sana akan ada fasilitas atau ruang menarik yang disukainya,” jelas Tika saat ditemui Rumah.com.
Ia menambahkan, “Contohnya seperti di Meikarta, ada taman yang sangat luas dilengkapi danau serta bebek kuning lucu berukuran raksasa, yang bisa jadi ruang bermain sepuasnya untuk anak. Stimulasi ruang lebar seperti ini pasti ampuh untuk anak cepat beradaptasi. Apalagi kalau ada playground.”
Selain berkeliling di sekitar area apartemen, orangtua juga dirasa perlu mengajak anak mencoba fasilitas umum yang ada di sekitar. Kenalkan anak pada kondisi yang ada di sekitarnya sehingga ia tak lagi asing berada di lingkungan baru.
Contohnya seperti mencoba transportasi umum, tunjukkan pasar tradisional dekat apartemen, atau mengajaknya ke pusat perbelanjaan yang lokasinya sangat dekat dengan apartemen.
Simak juga: Apartemen Rp350 Juta Pilihan Peserta BPJS
“Selama ada pendekatan psikoterapi dan psikososial anak akan cepat betah. Oleh karenanya harus jeli mencari apartemen yang bisa membuat anak serasa berada di rumah tapak. Lingkungannya juga, pilih yang punya ruang terbuka untuk anak guling-guling, manjat pohon, bahkan belajar sepeda,” katanya.
Teliti Keamanan dan Lingkup Penghuni
Di samping itu Tika melanjutkan, keamanan dalam gedung apartemen juga harus diperhatikan. Sebab kultur yang ada di apartemen jauh berbeda dengan kehidupan di kawasan permukiman biasa.
“Saya pernah lihat ada apartemen yang punya RT dan RW. Nah, yang seperti ini yang dibutuhkan karena orangtua akan merasa aman dan saling tahu tetangga,” tukasnya.
Orangtua juga dituntut aktif mengikuti kegiatan di apartemen, misalnya ikut saat pertemuan RT dan ajak anak. Cara ini tak hanya membantu si kecil berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan, tapi juga membantu mengakrabkan diri dengan lingkungan.
Ingat, tetangga inilah yang cenderung menjadi orang pertama yang bisa dihubungi saat orangtua memerlukan bantuan yang bersifat domestik.
Tertarik tinggal di apartemen bersama keluarga? Cari dan temukan pilihan harganya mulai Rp500 juta.
Advertisement