Rayakan HUT RI, Pelajar Palembang Lomba Kreasi Telok Abang

Menurut Vio, dirinya sengaja menggunakan wajah para petinggi untuk menggambarkan kekisruhan politik yang sedang terjadi di Indonesia.

oleh Nefri Inge diperbarui 13 Agu 2015, 15:54 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2015, 15:54 WIB
Rayakan HUT RI
Pelajar Palembang mengikuti lomba kreasi telok abang

Liputan6.com, Palembang - Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Republik Indonesia, sejumlah pelajar di Palembang, Sumatera Selatan, mengikuti kreasi telok abang atau telur merah di halaman Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Kamis, 13 Agustus 2015. hasilnya, sejumlah kreasi menarik pun bermunculan di ajang tersebut.

Vio Alviani (16) dan Bayu Ramadhan (16) misalnya. Mereka membuat kreasi telok abang berbentuk lapangan bola dengan papan kayu. Dalam replika lapangan bola, telok abang diletakkan di tengah dan menjadi piala yang diperebutkan. Ada 8 wajah tokoh yang dibuat dalam bentuk boneka kertas, yaitu Joko Widodo, Jusuf Kalla, Megawati, Soekarno, Soeharto, BJ Habibi, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Prabowo Subiakto.

Pelajar kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Palembang menceritakan tentang perebutan piala oleh para petinggi pemerintahan, baik Jokowi maupun SBY. Dialog boneka kertas SBY bertuliskan 'Harus menang melawan pasukan Jokowi'. Sedangkan boneka kertas Jokowi bertuliskan kata ‘Serang’ dengan menggunakan bahasa Palembang.

Menurut Vio, dirinya sengaja menggunakan wajah para petinggi Indonesia untuk menggambarkan kekisruhan politik yang terjadi di Indonesia. Dengan cerita dialog para petinggi negara, 2 siswa ini ingin menyampaikan bahwa Indonesia belum benar-benar merdeka.

"Konsepnya seperti Indonesia saat ini masih belum merdeka. Seperti PSSI dan Menpora yang sama-sama kisruh. Sekarang politik Indonesia banyak kisruhnya, banyak korupsinya, saling bersaing. Tidak seperti zaman dulu yang masih berjuang untuk memajukan bangsa. Para petinggi di Indonesia juga kita hadirkan sebagai perwakilan dari pesan yang kita sampaikan. Kita hanya ingin Indonesia damai, tidak ada lagi kekisruhan," papar Vio.

Dia mengatakan, proses pembuatan kreasi telok abang ini dibuat selama 60 menit. Mereka berharap kegiatan seperti ini bisa terus terlaksana, sehingga bisa menampung kreativitas para anak muda seperti dirinya. (Ron/Sun)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya