Dihajar Cuaca Ekstrem, Uji Coba Kapal Pembangkit Listrik Batal

Hujan lebat disertai angin kencang menerpa sebagian besar wilayah di Sulawesi Utara, termasuk Kabupaten Minahasa Selatan.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 22 Jan 2016, 01:27 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2016, 01:27 WIB
Kapal pembangkit listrik
Kapal pembangkit listrik di perairan Amurang

Liputan6.com, Minahasa Selatan - Hujan lebat disertai angin kencang menerpa sebagian besar wilayah di Sulawesi Utara, termasuk Kabupaten Minahasa Selatan.

Kondisi cuaca ekstrem tak bersahabat ini mempengaruhi tahapan uji coba operasi kapal pembangkit listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) Zeynep Sultan di perairan Amurang, Minahasa Selatan.

Cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan rusaknya fasilitas yang ada di Gantry Darat. 2 Stuff atau titik kaki tiang di sisi tower ERS bahkan terlepas dari fondasinya dan nyaris roboh pada Kamis 21 Januari 2016 sore.

Juru bicara PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) Dermawan Amir Uloli mengungkapkan, Ganry Darat adalah salah satu komponen utama yang dibangun sebagai media untuk menyalurkan listrik yang akan dihasilkan kapal pembangkit listrik ke jaringan transmisi 150 kV interkoneksi Sulawesi Utara-Gorontalo.

Dermawan menjelaskan, kapal pembangkit listrik ini masih dalam proses uji coba operasi (commisioning), di mana untuk tahap awal telah berhasil melalui 2 hari masa uji coba. Yaitu pada 19-20 Januari 2016 dengan pembebanan 40% atau menghasilkan listrik 7 MW ke sistem Sulut-Gorontalo.


"Namun, akibat adanya kerusakan pada sisi gantry darat ini, maka rangkaian proses uji coba dengan sangat terpaksa harus ditunda dan baru akan kembali dilanjutkan tahapan uji pembebanan mesin 100% setelah selesai dilakukan perbaikan pada gantry," beber Dermawan.

PLN, lanjut dia, mengupayakan secepatnya penyelesaian pekerjaan perbaikan kerusakan pada Gantry Darat ini agar dapat segera digunakan kembali untuk menyalurkan listrik dari MVPP Zeynep Sultan.

Untuk itu, PLN Wilayah Suluttenggo akan menurunkan tim gabungan yang terdiri dari AP2B Sistem Minahasa dan UPK Jaringan Sulawesi Utara-Gorontalo.

Sebagai tahap awal telah dilakukan langkah emergency berupa pembuatan penahan tower pada Kamis sore 21 Januari 2016.

Adapun hampir seluruh daerah di Sulawesi Utara sejak kemarin sore hingga Kamis malam tadi dilanda cuaca yang cukup ekstrem. Yakni, turunnya hujan dengan intensitas lebat dan tiupan angin kencang yang berkisar 18-25 km/jam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya