Liputan6.com, Medan – Banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut) sejak Senin, 9 Februari 2016, menyisakan duka bagi warga setempat. Dua warga menjadi korban meluapnya Sungai Sei Krio di Deli Serdang, Sumut.
Kedua korban warga Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Sumut, itu bernama Syamsul (55) yang beralamat di Desa Payageli dan seorang balita bernama Aqila (2), warga Dusun III. Jenazah keduanya ditemukan hari ini, Selasa (9/2/2016).
Kapolsek Medan Sunggal Kompol Harry Azhar mengatakan korban tewas atas nama Syamsul sebelumnya hendak mengambil kayu yang hanyut di sungai dekat rumahnya. Tidak lama berselang, banjir bandang datang hingga menyeret korban.
"Mayatnya ditemukan dekat tumpukan sampah. Dia terseret arus hingga 100 meter dari lokasi awal," kata Harry.
Baca Juga
Sementara itu balita Aqila diperkirakan jatuh ke parit setelah meluapnya Sungai Krio. Korban bermain di sekitar rumahnya saat hujan sebelum mendadak jatuh ke parit. Jasadnya ditemukan di salah satu sawah yang berada sekitar 300 meter dari kediaman mereka.
"Kebetulan di samping rumah mereka ada saluran irigasi, diduga dia jatuh dan ditemukan di dekat sawah," kata Arifin, seorang warga.
Drainase Buruk
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Hannalore Simanjuntak menyebutkan banjir di delapan kecamatan saat ini telah surut. Tidak ada laporan korban tewas ataupun kerusakan serta dampak berarti dari banjir.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi kita tetap siaga dengan terus melakukan koordinasi. Masyarakat yang mengungsi sudah pulang ke rumahnya masing-masing," kata Hannalore.
Disinggung mengenai penyebab banjir tersebut, Hannalore menyebut bahwa banjir terjadi akibat buruknya drainase yang berada di Kota Medan. Sebab, drainase tidak dapat berfungsi dengan baik hingga menyebabkan air sungai meluap.
"Apalagi, hujannya hampir satu harian," ucap Hannalore.
Banjir di Kota Binjai juga dikabarkan perlahan surut pada hari ini. Meski tidak surut sepenuhnya, belum ada laporan tentang korban jiwa dari banjir kali ini. Hanya saja, enam rumah dinyatakan hanyut terbawa arus sungai dalam banjir kali ini.
"Kemarin tercatat ketinggian hingga 2 meter, ada ribuan rumah yang terendam dari lima kecamatan, hingga kini perlahan mulai surut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Binjai Yusrizal.