Cipali Disinyalir Lancarkan Peredaran Narkoba di Kota Cirebon

Polisi diharapkan meningkatkan sinergi dalam mengamankan wilayah perbatasan di Kota maupun Kabupaten Cirebon mencegah peredaran narkoba.

oleh Panji Prayitno diperbarui 13 Feb 2016, 21:27 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2016, 21:27 WIB
20150713- Kondisi Tol Cipali Jelang H-4 Lebaran-Jabar
Penampakan arus lalu lintas di Tol Cipali, Jawa Barat, arus lalu lintas di Tol Cipali terlihat lancar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Cirebon - Pembukaan Tol Cipali tidak hanya berimbas positif bagi pengendara maupun perekonomian di daerah yang dilewatinya. Keberadaan tol disinyalir melancarkan peredaran narkoba di Cirebon.

"Peluang mendistribusikan narkoba melalui Tol Cipali juga cukup besar dan berpengaruh terhadap perkembangan kasus narkoba yang cenderung meningkat," kata Kasat Narkoba Polres Cirebon Kota AKP Rizka Fadhila kepada Liputan6.com, Sabtu (13/2/2016).

Rizka menyebutkan jumlah kasus narkoba yang terungkap pada 2014 mencapai 24 kasus. Jumlah tersebut meningkat pada 2015 sebesar 34 kasus. Sedangkan pada periode Januari-Februari 2016, polisi mengungkap 9 kasus narkoba yang memanfaatkan pengiriman lewat jalur tol baru itu.

Dari 9 kasus terakhir, 2 tersangka berperan sebagai kurir. "Dari 7 orang tersangka lain yang terjerat penyalahgunaan narkoba, salah satunya adalah residivis dan sudah 3 kali keluar masuk penjara," kata Rizka.

Ia mengungkapkan, metode yang digunakan kebanyakan pengedar narkoba di Kota Cirebon adalah menggunakan sistem tempel. Sistem tempel adalah pengguna atau pembeli narkoba tidak bertemu langsung dengan bandar maupun kurir. Mereka bertransaksi melalui telepon seluler.

Dengan adanya akses tol baru, ia mengkhawatirkan pengedar dan bandar narkoba akan menggunakan modus baru. Karena itu, ia berharap agar aparat kepolisian meningkatkan sinergi dalam mengamankan wilayah perbatasan di kota maupun Kabupaten Cirebon.

"Kami masih menelusuri bagaimana pola dan arus barang narkoba yang masuk ke Cirebon. Termasuk mencari bandar-bandar yang sudah kami TO (target operasi) untuk kami eksekusi nanti," ucap Rizka.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya